Hari  mendung
Di halaman yang murung
Tempat kita biasa merenung
Tentang kisah tanpa berujung
Beberapa jemuran masih tergantung
Sehingga menyisakan relung
Kenapa kau biarkan terbentang, sayang
Katamu kamu malas melipat kenangan
Lalu kami memandangi pakaian
Terlihat sisa kenangan bergelantungan
Pakaian itu tak pernah kering
Seperti kenangan yang tak lagi penting
Kau mesti melipatnya sayang
Sebelum awan jatuh melayang
Tampak hujan membasah tiba-tiba
Meski saya tau, itu bukan hujan tapi air mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!