Saya mengeluarkan uang kecil dari kantung celana linen dan orang kedai itu memberikan pak rokok yang saya maksud, lalu saya merobeknya dan menyulut sigaret putih dan asapnya bersautan kerna menyedotnya berturutan.Â
Beberapa api kecil jatuh mengabu di jas wool saya yang fire proof tak membekas senoda pun, saya berjalan kembali ke mobil sport saya dan mengambil tempat di jok kemudi.Â
Serentak saya membuka kembali pintu tebal vehicle sesaat menyadari selipatan kertas dijepitkan pada wiper kaca. Saya melerai dan mengurai kertas, membaca tulisan tangan singkat yang kacau. Â
Hey, old man! Telepon aku sesekali! Kau tau, namaku masih tertulis di daftar buku telepon!
Tanda tangan perempuan.
Dibawahnya tertulis, Si tatapan mata coklat muda.
Segera saja saya sudah mengenal tulisan model begini, tulisan tangan yang tidak bisa menguap begitu saja dari otak kepala saya seperti scanning. Tulisan dengan goresan dalam dan kasar dengan aksara besar meskipun surat itu tak menyirat nama.
Kepala dalam saya meremind, bahwa ini sudah berlangsung kelipatan dua tahun saya harus merelakannya, tepatnya dia, perempuan tersurat ini, menghempaskan saya saat kehidupan saya menukik ke skala nol.Â
Tidak mencapai dua tahun menghidupinya glamor, prosperiti saya lesat terkuras. Tentu saja saya mencintainya dan memanjakannya, tetapi dia seperti menyalibkan saya selama dua tahun. Sehingga saya mendekati kematian kedua setelah bangkit dari satu kematian sebelumnya.
Saya kembali ke bangku kendaraan sport saya dan memandang lurus menembus kaca depan, seperti memilah bahwa baru kemarin kejadian itu berkisah.
Aku hanyalah perempuan kedua yang mengikuti jalan perempuan pertama yang telah menyalibkan kamu selama lima tahun itu! Kau mengerti? Teriakannya masih saja saya dengar di dalam batok saya yang muncul sesekali di dalam nightmare.
Saya terdiam, bahwa kematian pertama saya lima tahun lalu itu begitu g*bl*k, perempuan pertama yang menyalibkan saya selama lima tahun menghempaskan saya dari kemewahan ke jurang kekerean. Segala properti, saham, kendaraan dan intan permata, hanya seperti benda yang lenyap ke balik samudra.