Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Makan Siang Presiden Lebih Berarti dari Reshuffle

16 Juni 2022   12:26 Diperbarui: 16 Juni 2022   12:59 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi makan siang bareng ketua umum parpol | Foto: Laily Rachev-Biro Pers Sekretariat Presiden via detiknews

Hingga akhirnya pada Rabu tanggal 15 Juni 2022 jam 13:00, presiden Joko Widodo melantik 2 mentri dan 3 wamen dalam waktu yang kurang dari separuh jam. 2 mentri yang diganti adalah mentri perdagangan dan mentri ATR/BPN. Cuman dua mentri? Tiba-tiba benda reshuffle itu menjadi tidak seperti yang dibayangkan, bukan lagi menjadi suatu harapan baru dan mungkin hanya sebuah penggantian jabatan yang biasa dituliskan dalam kabar mutasi biasa. 

Adalah memang pembantu residen merupakan penetapan prerogatif, tetapi pasti presiden memiliki obyektivitas dan integritas daripada sekedar prerogatif yang kerap disalahartikan sebagai katup pengaman.

Sekali lagi cuman 2 mentri,mengapa bukan empat atau enam atau delapan yang diganti? Apakah Muhammad Lutfi dan Sofyan Djalil saja yang memiliki istilahnya rapor merah? Bagaimana dengan rapor pembantu presiden yang lain? Apakah dengan masuknya Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto akan lebih cakap dari pejabat lama yang notabene orang-orang profesional dan experience di bidangnya? 

Perdebatannya bisa panjang dan berhari-hari karena begitu banyak variabel dan faktor antar lembaga yang terlibat yang tentu tidak mudah untuk memvonis menjadi hanya sekedar nilai rapor seseorang mentri. Penggantian pembantu presiden mestinya dilakukan tanpa suara dari dalam yang tidak perlu yang ikut mempertegas kegagalan di lapangan. 

Presiden tidak perlu membuka kelemahan pembantunya secara terbuka, cukup dengan berbicara empat mata dan memutuskan tanpa perlu lagi mempertegas suara yang memang sudah berkembang dan terjadi di masyarakat.

Reshuffle "kecil-kecilan" atau minor ini bisa saja dipandang sebagai reshuffle politik, Suatu bentuk reshuffle  kabinet yang bisa dilihat  untuk perbaikan akan kebutuhan kelangsungan perdagangan dan pertanahan  tetapi sekaligus juga bisa dipandang sebgai bearing atau bantalan besar untuk politik kabinet Jokowi menghadapi periode pilpres 2024. Kenapa? 

Bahwa makan siang di President Lounge sebelum pelantikan adalah makan siang perdana bersama tujuh ketum parpol pendukung menyambut masuknya parpol pendukung baru sekaligus mentri baru. Dan ternyata makan siang ini lebih terlihat megah dibandingkan reshuffle yang mulai terdengar sayup di kejauhan.

Tampak Jokowi duduk ditengah diapit oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh. Tepat di seberangnya, duduk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Di sebelah kanan Prabowo tampak duduk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, sedangkan di sebelah kirinya duduk Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa.

Jokowi terlihat seperti center of gravity pada segitiga Mega-Surya dengan ujung puncak segitiga adalah Prabowo. Jadi mengingatkan kepada Timnas Garuda, dengan segitiga serangnya, ada striker di depan dan dua penyerang sayap di kiri dan kanan, sedang di tengah adalah titik pusat sebagai penyandang nomor punggung sembilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun