Membungkam seluruh Kota dengan gaya khas Steven Gerrard, yaitu melakukan potongan ringkas untuk menyerang jala lawan, seperti yang biasa dia permainkan di Liverpool di saat silam. Gerrard sangat menyukai umpan silang.
Pelatih pendiam ini memang susah ditebak, karena dulu Steven bermain di banyak posisi, bek kanan, gelandang tengah, sayap kiri, dan itu menyulitkannya untuk bermain sendiri, dia harus dikelilingi oleh pemain-pemain lain dan menyesuaikan dengan pola musuh. Gerrards itu kompleks tapi simple.Â
Seperti itulah yang tergambar pada papan Aston Villa, 2 gol itu khas Steve G, ketika fullback kiri Villa, Lucas Digne melakukan umpan silang yang ambigu ke tengah, apakah bola tujuan itu untuk 2 Villa di depan, Philippe Coutinho atau Ollie Watkins?
Ternyata tidak! Tiba-tiba Matty Cash, bek kanan Villa, sudah muncul di kanan, di posisi sejajar agak di depan Joao Concelo bek kiri City, dan tanpa ampun melepaskan sundulan melewati kiper Ederson dan 1-0 untuk Aston Villa.
Gol kedua similar dengan gol pertama Villa, satu tendangan jauh dari segitiga tumpul, kiper Olsen-Watkins-Coutinho, di awali tendangan gawang yang jauh oleh Olsen, menyerong di terima Watkins sehingga membuat kiper City, Ederson overload ke kanan.Â
Hanya dengan 2 sentuhan, bola diteruskan kepada Coutinho yang dilekat oleh bek Laporte, tapi sentuhan kaki kanan yang mencengangkan, melepaskan ikatannya dengan Laporte  dan dengan satu tembakan tiang dekat, gawang Ederson kembali bobol, 2-0!
Selanjutnya, hanya 15 menit tersisa yang membuat Pep Guardiola sadar, bahwa kali ini ternyata mereka bukan hanya menghadapi Aston Villa, melainkan The Citizens menghadapi Aston Villla plus Liverpool, yaitu Villa plus Gerrard dan Coutinho.Â
Kepemilikan bola Man City yang membosankan dan lamban mesti diakhiri, harus ada penetrasi karena City tak pernah berhasil mendekati kotak 16 Villa. Â
Tadinya saya pikir memasukkan gelandang Jack Grealish adalah pilihan utama, tetapi pilihan shortcut bukan pada Grealish karena Grealish berputar bagus tapi kerap membutuhkan waktu yang panjang, karenanya Pep lebih memilih bek kiri mungil tajam Zinchenko. Sementara Cancelo dari bek kiri, menyeberang ke bek kanan dan Stones yang semula bek kanan digeser menjadi centre back.Â
Inilah awal yang menjadi agen percepatan dan pembunuhan ruang kotak 12 Aston Villa di tengah perburuan waktu. Penggantian mesin kiri berhasil baik, sekarang perbaikan mesin kanan dengan memasukkan Raheem Sterling mengantikan Mahrez, membikin pesawat City Air mulai terbang seimbang.