Hari ini begitu perih
Tak satu pembeli menukarkan lembar harapan
Dagangan pun menyisakan keputusasaan
Barangkali susah untuk dihangatkan kembali
Kompor di dapur tak menyala api
Kupikir ku sudah mati beberapa kali
Sekali terbangun modal tersisa sepi
Apakah kau mau pulang?
Kemana gerangan?
Ke tempat umur berasal!
Lalu ku menghitung modal
Berapa ongkos kesana?
Hanya selembar harapan!
Ku menoleh dagangan
Ku lihat kau berdiri disana
Rupanya masih tersisa satu lembar harapan
Lalu aku memilih penjemputku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H