Aku mau pulang ke malam tapi malam sudah di ambil
Apakah aku yang terlambat atau pagi yang terlalu labil
Malam selalu membuka luka yang aku suka
Dan kau tau aku tak memiliki apa selain luka
Dimana diam-diam aku berharap kau tak pernah mengambilnya
Cinta pertama cinta abadi
Sayatan terperih meski sekali
Dan aku membawanya ke dalam penantian malam terlewati
Sampai luka berdarah putih
Sesekali kau menjadikannya semangkuk pagi
Kau merubah kenangan seperti luka sehari-hari
Membuatku terbiasa menjalani luka itu cinta sejati
Dan kau pun terbiasa mengumpulkan luka tanpa henti
Sedang torehan luka tetap meleleh hingga melengket
Aku hanya sebatang pohon karet
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI