Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta yang Hilang

22 Juli 2021   15:50 Diperbarui: 22 Juli 2021   16:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada tanya tersisa yang masih menggantung di kalbunya. Apakah dirinya benar-benar marah? Apakah dirinya terlahir 'gila' atau mengalami kehancuran?  Dan sakit hatinya membawanya terjebak ke dalam kekhawatiran dan pikiran, ketika sesorang membuka matanya, semuanya seperti semula, yang membuatnya bertanya-tanya, apakah dia dan Gadisnya benar-benar bersama sejak awal?

Membuat beberapa malam terakhir ini Kevin jadi insomnia, tidurnya hanyalah kegelapan saat dia memejam dan cahaya ketika dia membuka matanya. Terjebak diantara khayalan dan kenyataan, sehingga betapa sulitnya melihat keindahan dunia ketika seseorang begitu tertekan dan putus asa karena kehilangan cinta. Ya, bintang-bintang berkelap-kelip dan bersinar, tetapi sulit untuk menikmatinya ketika semuanya tampak begitu suram dan gelap.

Tak ada yang bisa dibuat curhat, kecuali Kevin menulis curahan hatinya berlembar-lembar, hingga dia menemukan blogging di laptopnya untuk menuliskan segala keanehan tentang cinta. Kevin menjadi produktif, dia bisa menulis fiksi sehari tiga kali untuk di upload di blogging bersama itu. Hal ini sangat membantunya untuk tidak lagi berusaha meratapi Gadis, kekasihnya, yang telah menjadi mantan terindah.

Kevin bisa terlepas dari ketergantungan pada keharusannya meng'up load' kekasihnya Gadis ke dalam kepalanya. Meskipun rasa penasaran hatinya belum menemukan jawaban yang jujur dari  Gadis, mengapa dia bisa menghilangkan cinta yang tidak mungkin bisa musnah hanya karena sang gadis menolaknya tanpa alasan.

Dan waktu terus berjalan, namun kini Kevin telah ajeg dengan menjadi penulis, beruntung ada platform warga sedaya, tempatnya mencipta segala kreasi yang membebani kalbu,  yang pada akhirnya melepaskan depresi karena kepergian kekasihnya, Gadis.

Setiap malam Kevin bergulat dengan kelopak matanya yang menemukan dunia mati saat terpejam dan dunia kembali hadir saat dia membelalak. Menghadapi kontradiksi ini dengan terus menulis tiada henti seperti lomba, menulis seperti minum obat, untuk segera di upload ke platform yang telah menjadi pujaannya. Beberapa kesempatan tulisan Kevin telah menjadi 'headline' dan banyak masuk tulisan pilihan dan kadang masuk ke 'majorline' dengan pembaca di level empat digit atau puluhan ribu.

Hingga di suatu malam yang dingin, telepon genggamnya bergetar. satu nomor tak dikenal tertera di screen. Dengan hati ragu dibukanya.

Haloo? Suara perempuan di seberang. Hati Kevin tiba-tiba berdegup mendengar suara yang sangat dikenalnya.

Gadis? Sahutnya gugup.

Kevin?

Apakah kau kembali seperti 'thunderbird'?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun