Kevin memejamkan matanya, seketika dia merasakan dunia berhenti dan ketika dia membuka kelopaknya, semuanya terlahir kembali. Telah semusim dia merasakan sakit begini, tepatnya ketika Gadis, kekasihnya  yang tampaknya telah kehilangan minat padanya. Kevin jadi sering mem'blow up' Gadis di kepalanya akan satu cinta obsesif yang telah lahir di otaknya.Â
Hanya kebingungan yang meliputi, ketika seorang kekasih berubah dalam mengolah cinta, pertanyaan gila akan menyeruak di kepala Kevin, apakah cinta mereka berdua benar-benar ada ataukah hanya isapan jempol dari imajinasinya. Bagaimana cara cinta menghilang setelah ada? Apakah hanya kehilangan selera lalu cinta hilang? Itu absurd! Atau cinta sendiri yang absurd?Â
Kevin pusing, kepalanya berputar-putar tanpa jawaban. Jadi hanya itu, dan dia  pernah memberitahukannya kepada Gadis dalam usahanya mengeksplorasi kebenaran suatu hubungan cinta.
Aku menutup kedua mataku, kematian dan kehancuran muncul, tetapi ketika aku membukanya, semua terlahir kembali! Kevin mengedipkan matanya kepada Gadis.
Kekasih cantiknya itu tidak memberi satu jawabanpun.
Apakah engkau akan kembali? Lanjutnya, wajah Kevin mengharap kepastian.
Kata-kata kamu seperti 'Lagu Cinta' seorang pria gila! Tiba-tiba Gadis menyahut pertanyaan pacarnya.
Kau mesti jujur, sayang! Cinta tak pernah bisa hilang! Atau kamu punya gebetan baru?
Tidak! Gadis menolak keras, kepala indahnya bergeleng.
Lalu? Tak mungkin ada hal lain yang bisa menghapus cinta, kecuali pindah ke lain hati!
Maaf Kevin! Aku bukan 'thunderbird' yang pulang setidaknya setelah musim dingin.
Kevin masih mengingat konversasi terakhirnya dengan Gadis. Memang dia berharap Gadis itu mencintai sesuatu seperti 'Thunderbird' karena setidaknya kembali setelah musim hujan-tapi kekasihnya, bagaimanapun bakal tidak pernah kembali.
***
Malam itu bintang terlihat menari, warnanya biru dan merah, namun tiba-tiba kegelapan datang sewenang-wenang berlari masuk. Kevin memejamkan mata dan seluruh dunia mati, ketika kemudian dia membuka mata dunia terlahir kembali.