Rumahnya tidak berayah dan tanpa ibu
Pintunya angin membisu
Sehingga kita bisa memasuki tanpa berada di luarnya
Kita jalan berpegangan tangan dan mempertanyakannya
Apakah memetiknya atau mendiamkannya jatuh ke bumi
Kamu bilang bisa memperbaiki
Aku mengatakan biar tanah saja menghakimi
Dia hanya untuk kecantikan dan mati
Aromanya tidak bisa menyapu udara matahari
Aku tidak menyimak bola mata berkaca air
Dan membawamu ke dalam akhir
Ketika berlari untuk ku petik kembali
Mawar itu telah jatuh ke bumi
Aku kehilangan aroma lagi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H