Surat - surat ke alamat kayu
Telah di kirim sepi
Berisi kabar yang terlalu pagi
Seperti datang mempercepat waktu
Surat di mulai dengan kepergian
Di tengah, kenangan tiba-tiba hilang
Di akhiri oleh huruf - huruf  berdesakkan
Buram, lalu terbaca hujan
Berlembar surat pun tak berbalas
Yang ku alamatkan ke jalan sembilan belas
Ku tulis dari tempat kediaman
Di alamat jalan kemungkinan
Barangkali sudah masuk dalam urutan
Ketika pemakaman mendesak di benak
Kerna ku tak bisa berhenti di kematian
Ku biarkan saja kayu-kayu menuliskan alamat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI