Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pria-pria Bersinar Ceko dan Gol Salah Delaney

4 Juli 2021   14:06 Diperbarui: 4 Juli 2021   14:34 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Ceko Euro 2020, Twitter@ceskarepre_cz

- Tendangan sudut dari mana Denmark membuka skor seharusnya tidak diberikan. Itu seharusnya menjadi tendangan gawang untuk Ceko-

Piringan Baku Olympic Stadium sudah didesain dengan maksimum lubang udara sirkulasi, nampaknya tidak banyak membantu mendinginkan atmosfer hijau lapangan. Suhu 28 derajat celsius dengan kelembabapan 61% adalah lawan ketiga dari skuad Republik Ceko dan Denmark. Para pemain terlihat sudah berkeringat sebelum bola ditendang.

Pertandingan 'aneh' akan segera berjalan dengan penonton 10 ribu di pembatasan 31 ribu dari kapasitas stadion 70 ribu, disamping 'no direct flight to Baku', syaratnya VISA dan PCR, juga karantina membayangi.

Ledakan panas inilah yang membuat penyerang, Patrick Schik dan 'center back' Ondrej Celuska harus mohon ijin keluar karena gejala harmstring. Pria pria 'Mandeep Czech Republic' harus melawan cita-citanya yang telah diletakkan pria pria Czech bercahaya terdahulu, Karel Poborsky dan Pavel Nedved. Lelaki lelaki yang berpikiran kuat.

'The Danes Dynamite' terhampar di hadapan mereka, 'The Repbulic' seperti menatap ulang semifinal Eropa 2004 atau bahkan final Eropa 1996 yang pernah menjadi miliknya. Pelatih Jaroslav mengulang pendekatan yang sama ketika berhasil menghempaskan Oranje di enam belas. 

"Mereka sama seperti kita, orang-orang Denmark adalah pemilik syaraf baja"  Katanya. Barangkali benar adanya, Denmark memulai awal permainannya dengan lebih dari dasar 'keputusasaan' dibandingkan dengan pasukan lainnya. Serangan dada mesin dinamit, Christian Eriksen, adalah trauma yang memukul mereka sampai di bawah dasar. Namun mereka bangun dan menjadikan spirit Christian untuk menjadi luar biasa dengan keterampilannya.

Pria pria kuat memainkan 4-2-3-1, dengan daya serang sayap ganda dari dua gelandang dan dua 'full back', begitu yang dimulai Ceko, sesuai sejarah kuat mereka. Anak-anak muda menciptakan tulang punggung bagi tim terutama dalam serangan. Dan Pria pria Czech sangat berbahaya kata Sir Alex. Mereka berdampak besar terhadap persepakbolaan Inggris yang dimulai dari Patrik Berger dan Poborsky hingga Tomas Rosicky, Milan Baros dan Petr Cech yang malang melintang di 'Premier League'

Dan pertandingan semalam adalah menjadi pencapaian berarti, meski tersingkir 1-2 oleh Denmark. Setelah meredupnya generasi emas dan kemerosotan timnas Ceko selama 18 tahun, kali ini pria pria bersinar Ceko kembali terbit diwakili oleh Patrik Schik dan kapten Tomas Soucek. 

Permainan telah menjadi pertandingan, dan dalam pertandingan hanya ada menang dan kalah. Dan Czech harus memilih yang terakhir dengan kepala tegak di tangan peracik Denmark Kasper Hjulmand, yang bisa membuat topan Czech di babak kedua yang tidak menyenangkannya mereda dengan memasukkan duo penyerang-gelandang, Yussuf Poulsen dan Christian Norgaard.

Barangkali sudah banyak dibahas oleh para ahli dan penggemar bola Kompasiana tentang kehebatan Denmark di dalam pertandingan ini. Namun ada catatan penting enggak penting, pada proses gol cepat di lima menit babak pertama yang dilesak gelandang Thomas Delaney. 

Mungkin ini sebuah pembelaan ataupun pengakuan dari sekian kejadian yang memperlihatkan bahwa wasit itu juga manusia selain 'Rocker Juga Manusia'Candil Seurieus.

Tendangan sudut dari mana Denmark membuka skor seharusnya tidak diberikan. Itu seharusnya menjadi tendangan gawang untuk Ceko. Terlihat jelas ketika 'centerback', Celustka menguasai bola disisi kanan kotak penelati Ceko dan dibayangi dekat oleh Dolberg.

 Saat bola disepak, Dolberg menahan dengan kaki kanannya dan bola terpental keluar lapangan. Wasit menentukan tendangan sudut untuk Denmark. Sempat Ondrej Celustka memprotes hakim garis, namun keputusan tak berubah dan Ceko memiliki kewajiban untuk mempertahankan pertahanannya namun ternyata sangat kurang.

Pertahanan Ceko memang terkenal kuat dari serangan bola mati, Ceko memiliki kekuatan khusus di momen seperti ini. Namun ternyata Delaney yang cerdik berdiri di titik penalti menjauh dari kerumunan luput dari pindaian. Dengan sepakan pojok 'outswinging' dari gelandang sayap Jens Stryger Larsen yang memudahkan Delaney menyundul langsung masuk ke gawang Vaclik.

Catatan di babak kedua mennujukkan The Republik benar-benar bercahaya dengan penggantian masuknya pria kekar Krmencik yang membikin banyak ruang bagi Schick sehingga mendatangkan malapetaka Denmark untuk merubah skor 2-1. Sampai Hjulmand pelatih filsafat ini mengubah strategi Denmark memasukkan duo supersub diatas dan mengunci Ceko di angka 1-2.

Meski meratapi, namun kekalahan di babak perempat ini sudah merupakan capaian berlipat dari para pria bersinar Ceko ini untuk menuju generasi emas ketiga setelah era emas kedua Rosicky, Baros dan Petr Cech.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun