Bola gas itu mulai mengapung
Melepaskan ungu di ujung
Segera api menghapus
Tanpa batas warna
Aku mulai bisa membaca
Di semula rabun
Yang berangsur cahaya
Membuka tirai embun
Alam mengerjai bunga
Kewajiban aroma
Dalam kemarau
yang diburu hujan
Aku mulai mencium pagi
Tanpa tau batasnya
Seperti kamu hanya
di batas puisi
Kita menunggu merah sendiri-sendiri
dari apinya pagi
Dan kau tak pernah menyalakannya
Bahkan sampai kutuliskan hingga violet ujungnya warna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!