Aku terjatuh di tanah yang jatuh
Yang pemiliknya adalah kematian pertama
Kematian sebelum kematian
Kematian sebelum kelahiran
Tanah besar
Dengan ruang mimpi yang kecil
Ladangnya hanya sebatas pintu
Sehingga takdir bercocok tanam
Mengisi kesedihan udara ketika alam mundur
Betapa besarnya mendung
Betapa sempitnya matahari
Aku
Keseringan mati setiap hari
Hanya tidur menghitung
Udara mana yang kecuali surga
tidak ada
Tak terlihat bumi pilihan
Tak pernah ada pilihan
Bahkan dari mulut yang terlalu panjang
Aku
hanya meyakinkan
Tuhan memilih yang tak terduga
Seperti perampok di sebelah-Nya
dan bunga kecil yang menghiasi tahta-Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H