Pagi hari sempurna saat matahari, para pasien rumah sakit mendapat sarapan sesuai dengan gizi standar. Beberapa masih terlelap di dalam dipan putihnya, sebagian ada yang berjalan-jalan menghisap o-dua dari udara yang diberikan pepohonan rindang hospital.
Terlihat sepasang pasien muda bercengkerama di bangku santai taman sal-sal rawat-inap. Sang lelaki tampan melingkarkan tangan di pinggang wanita, sementara si wanita merebahkan kepala di dada lelaki. Tampak dari kejauhan dokter Rodri datang terpagi bermaksud 'room visit', tapi langkah segeranya terhenti saat menatap dua sejoli yang merapat di bangku kebun.
Dokter penasaran mendekat seperti tak percaya dan ada yang tak beres.
"Bukankah kalian pemuda dan wanita kemarin, kalian....?" dokter Rodri terpana belum sempat melanjut kata.
"Benar Dok! Dialah arteri tunggal tubuh saya, arteri darah jantung saya" jawab pemuda itu memperkenalkan pacarnya itu.
"Betul Dok! Dialah seluruh ombak laut saya" timpal perempuan muda itu menggelayut manja.
Dokter Rodri memandang pasangan klop itu, dia sendiri ingat ketika dahulu  pernah mengalami sakit panjang, merasakan langit kosong seperti dilucuti ketika Bintang, istrinya, pergi mengambil kantong keabadian.  Â