Kalo ditanya siapa bakal kompetitor Giring Ganesha? Kalo dijawab Anies, RK, atau Ganjar,  jelas bukan, mereka bukan kompetitor Giring,  mereka dedengkot. Jadi siapa kompetitor Giring di presiden 2024? Jawabannya belum ada. Dan sekarang Giring lagi membunyikan musik "rainbow Niji" nya, dengan irama "modern rock", guna menyapa pemuda pemudi Indonesia untuk menjadi presiden masa depan, diawali langkahnya, sekarang. Yak sekarang! Giring  Untuk Presiden 2024, memanggil silent kompetitornya yaitu calon pemimpin muda yang masih tersunyi di bumi pertiwi.
Paling enggak , menurut saya, Â jika dikomplen Giring kejauhan, dia sudah mulai melagukan nyanyian negeri sebagai kelanjutan dari mundurnya Giring sebagai "frontman" Nidji. Menjadi calon presiden 2024, adalah terobosan perdana politik buat seorang pemuda dari partai pemula PSI, persis seperti di 2002 seorang Giring dengan "partai" Nidji melepas album perdananya "Breakthru" Â membawa laskarnya untuk bernyanyi , dan selanjutnya menjadi Lead Band dengan sematan platinum dalam OST Laskar Pelangi.
Mudah mudahan aja, bermunculan pemuda yang asli, bukan orang yang mengaku berjiwa muda tapi umurnya kolot atau sebaliknya, orangnya kolot jiwanya muda. Itu sih akal akalan.
Pemuda genuine yang muncul mengikuti jejak Giring untuk mencalonkan diri jadi presiden 2024 dan presiden masa depan. Kerna sudah sering kita dengar dari bocah bocah SD jika ditanyakan cita citanya mau jadi apa (dulu kerap ditanyakan oleh Susan), banyak jawaban, cita citanya jadi presiden.
Toh, enggak ada yang membuli, ketika anak kecil bercita cita jadi presiden, kenapa ya?
Berbeda jika Giring atau entah siapa lagi nanti orang muda yang ikut jejak Giring, pasti banyak bulian. Tapi ndak apa apa, nenek saya dulu bilang kalo sakit perut, dihangatkan saja pake buli buli.
Patron dukungan partai politik kroyokan memang sudah menjadi keniscayaan di Indonesia, disamping rekam jejak dalam struktur partai atau struktur pemerintahan sudah seperti menjadi syarat "milestone" seorang kandidat, guna menguatkan pendulangan kotak suara.
Meski  pula ada "short cut" bagi pangeran pangeran "darah biru" yang sudah memiliki warisan karung suara semenjak lahir.
Namun bisalah melihat enggak semata Giring, yang bisa saja nanti dalam perjalanan politiknya ke depan akan menemui begitu banyak strategi atau tawaran untuk berubah masuk menjadi "politik as usual". Namun paling tidak, Giring saat ini berangkat dari dasar yang lebih jelas bukan saja untuk presiden 2024 tetapi  juga dimulai dari lembar politik baru. Partai politik yang baru, anak muda baru dan rekam jejak baru. Harapannya kan, yang muda dan baru itu masih bersih.
Meski partainya PSI tidak lolos threshold, namun secara politis Giring juga enggak kosong kosong amat dilihat dari perolehan suara di persaingan berat dapilnya dengan perolehan signifikan untuk tiket menjadi wakil rakyat pusat, DPR.
Harusnya men temennya, apalagi sesama profesi yang memiliki baju influencer, mendukung Giring, bukan mencemooh. Sehingga Giring bisa memiliki tambahan pasukan  muda yang kuat sebagai tolak ukur tawar yang baik ke depan. Kerna ini sangat membantu untuk menjaga  jalan lurus Giring merubah politik usang dengan politik baru, bukan semata mata urusan menjadi presiden.