Menanyakan menu di awan kalangan bangsawan
Hanya lapar yang tak lekang terkubur kenyang
Tak seperti barisan papa terbiasa rasaÂ
Lapar sejati yang tersembuhkan oleh harumnya rempah tak lebih
Biarkan nona pramugari penjaga hati
Yang tetap menenangkan di turbulensi awan
Menuliskan kertas dari jemari
Yang lebih sanubari daripada digital congkak
Seandainya aku
Kan ku simpan ku bawa pulang
Menu puisi tulisan jemariÂ
Tak senoktah terbersit untuk menyoal Â
Seperti silam mepertanyakan menu di langit
Mengingatkan ranting apel yang terbelit ular
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!