Meski mirip Ariel Noah, akoe mencintainya biasa saja. Tidak menggebu atau juga sumir. Â Biasa saja. Akoe melakoni cinta ini, apa kau sebut pacaran saja ya, biar lebih egaliter enggak seperti didalam fiksi merah jambu yang juara mulu, Â gak jelas.
Akoe sendiri sebagai perempuan digariskan buat enggak gampang gampang amat jatuh cinta, entah itu pandangan pertama, Â witing tresno jalaran soko kulino, kegantengan, ketajiran ataupun kemachoan apalagi kegatelan, enggak deh dung!
Aril kawe, ceritanya udah jadian sama akoe beberapa bulan belakangan. Melewati proses panjang pedekate yang up and down. Meskipun dia idola dan terkenal don juan akoe enggak pernah masuk kedalam sindrom kayak stereotip beginian. Dia cowo layak lainnya, sebelum dia yang sedemikian gigih menempel dirikoe dan menembakkoe berkali kali, sampai disatu ketika akoe jatuhkan vonis, why not? Bukan berarti akoe takluk, tapi semata akoe mau naek kelas aja ke taraf relasi dengan komitmen. Beneran!
Sebagai gadis di kampus yang berhimpun gadis gadis cantik nan modis, akoe  distigma akseptabel di level itu, walaupun akoe kurang care tapi why not? Iya kan? Mereka juga bilang kalo wajahkoe yang sedikit bule deket deket ke Lunmay.
Jadi ketika akoe jadian sama dia, menyebar pujian berbungkus satir, clbk atau pake ciee, jadi clbk ciee..
Seperti enggak tau akoe aja, semua itu hanya bunga bunga fiksi disuatu kenyataan relasi yang lagi akoe pupuk dengan Aril kawe. Akoe menjalani hubungan kekasih ini dengan tetap fokus di mata pelajaran S1 yang sebentar lagi rampung. Akupun berharap demikian dengan si dia, dan so far so good lah, dia bisa lempeng di mata kuliah, enggak main mata, atau matanya kemana mana.
Menjelang purna kuliah, hubungan kami makin lengket dan romantis pisan. Karena faktanya roman romanan ini menambah energi bagikoe dan dia, untuk cepat minggat dari perkuliahan ini dengan predikat sarjana satu. Suwer! Ada sesal terbetik didalam dirikoe, kenapa enggak dari dulu aja pacarannya ya?
Apalagi kami besok akan diwisuda berbarengan, membuatkoe bangga abis, sama doi. Enggak nyangka, akoe yang semula biasa biasa aja dan balance menjalani tali kasih ini, sekarang berubah eforia. Sebaliknya doi Aril kawe, yang diawal membara mulai terlihat cooling down.
Akoe mulai merasakan gap ini setelah kami lulus dan kemudian mengambil pendidikan S2 di kota berbeda. Yang membuatkoe aneh, si Aril mengambil jurusan menyimpang, yaitu S2 sastra, padahal dia kan berpredikat S1 jurusan listrik arus kuat. Lebih keselnya ini diputuskan diem diem tanpa validasi kepadakoe sebagai kekasihnya. Akoe sangat kepo dan semakin terobsesi semenjak itu.
Diwaktu waktu seterusnya akoe semakin sering video call, wa, facebook, instagram ke kota kuliahnya, untuk menunjukkan perhatian, padahal hati kecilkoe mengatakan perbuatan ini lebih condong kepada kekawatiran akan kehilangan dia.
Sebaliknya Aril kawe, semakin cuek bebek rebek. Pagi alasannya kuliah, siang presentasi, malam menyusun tugas. Membuatku semakin posesif dan mulai menaruh syak, mencium aroma perselingkuhan.