ketika tak bisa memilih raja
langitpun nyaris tanpa lelaki
hanya sayup kolong ranjang
bersuara tanpa silabel
di ruang abu abu itu sembunyilah lelaki
yang sesekali berjingkat keluar berstoking dan bergincu
hanya emak emak yang memang bergaris
tak putus berjuang taklah perlu diajari
dari musim lelaki wandu bisu
sampai kini menjadi lelaki bermulut penuh busa
hanya emak emak yang mengenali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!