Kebijakan becak pun langsung menjadi trending topic bahasan di media sosial, elektronik, koran sampe kampus dan warung nasi, adalah gambaran betapa kuatnya ikatan emosional kita dengan becak, setelah melalui suka duka, masa masa bahagia, susah senang. Betapa kita mengasihi becak setelah sekian tahun  habis manis sepah dibuang.
Sesuai dengan kemajuan mesin transportasi, bisa dimaklumi bahwa becak suka tidak suka mesti beroposisi, beroperasi didaerah lingkungan pemukiman, baik diatur ataupun tidak diatur. Saya kira wajar dan sangat dimengerti pengemudi becak. Â Menghidupkan becak saja sudah cukup membuat bahagia penarik becak, becak fans club dan silent passanger.
Sementara memang jangan berimajinasi becak masuk jalan utama seperti Thamrin atau Sudirman.  Walaupun apa yang salah dengan imajinasi. Apa yang salah dengan becak? Barangkali suatu saat kelak, jika ada jalan khusus motor, kalo perlu dibuatkan khusus jalan becak, jalan andong dan lainnya. Aku pikir ini suatu terobosan dari perkawinan manajemen transportasi modern dan tradisional  yang dahsyat. Suatu kolaborasi yang apik.
Dengan kebangkitan kembali ini, semoga tidak lagi ada garuk menggaruk atau lempar kali becak, karena selain kurang elok, juga harga becak cukup mahal dengan kisaran 3 jutaan, tergantung jenisnya, becak standar, becak mini atau becak customized, velg racing atau standar, ban radial dengan nitrogen mungkin ada diskon.
Wokeh, welcome home becaks, will always love you.
Indramayu 20180122
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H