MoEngage, platform keterlibatan pelanggan berbasis wawasan untuk brand konsumen, hari ini mengumumkan peluncuran laporan penelitian unggulan yang berjudul "The State of Insights-led Engagement 2022" yang bertujuan untuk memberdayakan pemasar dengan strategi berbasis wawasan untuk mengambil pengalaman terpersonalisasi ke tahapan berikutnya.
Pasar Asia Tenggara telah bertransisi secara signifikan untuk mengakomodasi audiens digital yang terus bertambah. Semakin banyaknya data yang ada, perusahaan juga harus berinovasi menggunakan keterlibatan berbasis wawasan. Hal ini telah membuka jalan bagi Platform untuk dapat menonjol dari Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management) dan Platform Data Pelanggan (Customer Data Platforms) dalam bentuk kebutuhan keterlibatan dan retensi.
MoEngage menjangkau pemasar terkemuka di SEA, yang mencakup manajer, manajer senior, direktur, dan eksekutif tingkat C, dalam upayanya untuk meningkatkan kesadaran tentang mengambil pendekatan berbasis wawasan untuk keterlibatan dan manfaat Platform Keterlibatan Pelanggan.
MoEngage menemukan banyak wawasan tentang skenario keterlibatan pelanggan saat ini, pola pikir pelanggan, perjalanan pembelian pelanggan, dan kampanye perusahaan, selain bagaimana mereka dapat menerapkan strategi keterlibatan berbasis wawasan, setelah mensurvei lebih dari 2.000 pemasar dari empat vertikal (Perbankan dan Asuransi , Edukasi berbasis teknologi, Ritel, dan Perhotelan) di kawasan Asia Tenggara dan mencatat temuan mereka di The State of Insights-led Engagement Report 2022.
Beberapa wawasan utama dari Laporan The State of Insights-led Engagement 2022:
Bagi hampir 30% pemasar Asia Tenggara, kurangnya analitik real-time tetap menjadi tantangan utama, dikarenakan keterbatasan teknologi mereka.
26% pemasar Asia Tenggara menggunakan CRM sebagai tumpukan teknologi pelanggan yang paling diminati.
Email, aplikasi perpesanan sosial (WhatsApp dan FB Messenger), dan platform media sosial tetap menjadi saluran digital yang paling banyak digunakan di semua industri dan ukuran perusahaan. Hal ini bisa saja disebabkan oleh peningkatan penggunaan smartphone.
22,9% responden mengatakan mereka menjalankan kampanye keterlibatan yang memanfaatkan pembelajaran mesin untuk menganalisis data pelanggan dan mengatur komunikasi otomatis.
38,2% pemasar Asia Tenggara mengukur segmen pelanggan yang paling menarik. Pemasar juga mengukur dampak jangka panjang pada bisnis, seperti pendapatan (34,9%) dan jumlah pembelian, pembukaan, klik, atau konten yang dilihat (26,9%).
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!