Mohon tunggu...
Bandots
Bandots Mohon Tunggu... -

just wanna share about my opinion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TKI vs Prostitusi

30 Maret 2014   15:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

banyak sekali masalah yg ditimbulkan oleh TKI di malaysia ataupun negara timur tengah , hal seperti ini sudah berlarut larut semenjak tahun 1990an. kenapa solusi susah sekali

- banyak sekali TKI yg dikirim tanpa keahlian apa apa : bahasa asing tidak ngerti,kerja gak bisa, gampang kesepian padahal resiko kerja di luar negeri adalah kerja sesuai isi kontrak dan juga tidak boleh bersantai santai

- pada saat pulang ke tanah air " buaya " suduh nunggu di pinggir sungai  di bandara mereka dipalak orang orang imigrasi maupun aparat . sudah sangat sering saya dengar

- hubungan seks dengan rekan kerja , yah biar bagaimanapun mereka punya kebutuhan biologis yg harus terpenuhi tidak tertutup kemungkinan melakukan seks bebas

solusi seperti ini sebenarnya tidak sulit kalau mau membuka mata salah satu yg paling murah adalah babu indonesia seharusnya punya situs yg dikelola secara Independen serta ada sumbangan sukarela supaya bisa berjalan . kenapa TKI indonesia tidak membuat situs komonitas babu sesama indonesia agar saling memberi informasi dan tolong menolong bukankah indonesia terkenal dengan semangat GOTONG ROYONG !!!

Saran saya ada 2 buat masalah TKI bermasalah :

- TKI membuat situs independen yg dikelola oleh mantan TKI di luar negeri dengan nama yg mudah diingat seperti

www.babuindonesia.com

- Prostitusi dilegalkan , pemerintah jangan mempersulit ijin Karaoke,Spa ataupun sejenisnya ditambah lagi uang premannya yg sangat memberatkan

LOGIKA PROSTITUSI :

- AIDS bukan penyakit yg sangat berbahaya  , AIDS sejenis dan selevel dengan penyakit diabetes ,Kanker maupun hepatitis yg ujung ujungnya mati Pelan pelan dan MENDERITA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun