Mohon tunggu...
I.H Subandi
I.H Subandi Mohon Tunggu... -

Konsen dibidang kapacity building dan pemberdayaan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kiat Mengakhiri Selingkuh?

24 Februari 2011   08:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:19 6724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hidup ini pilihan. Bagi yang mau hidup maka harus memilih. Dengan memilih maka segala sesuatu bisa hidup. Dan kehidupan yang sempurna adalah kehidupan yang berakhir dengan selalu menyenangkan. Tapi bukan asal senang-senang saja. Kesenangan bisa diperoleh dimana pun kita mau. Tetapi kemauan itulah yang akan menentukan arah kehidupan lebih baik.

Andaikata di muka bumi ini dihadirkan kembali hasil scan ulang setiap apa yang telah dijalani setiap individu layaknya memutar kaset CD film sekarang secara jelas dan andaikata setiap perilaku manusia mau mengakui dan jujur menuliskan apa yang telah dijalaninya pastilah kehidupan ini akan sempurna. Mengapa? Setiap langkah pertemenan seringkali mengundang perselingkuhan.

Sekarang ini ukuran moralitas dinomorduakan demi uang dan glamour duniawi. Nah kalo sudah kebutuhan karena duniawi maka apasaja bisa dijual termasuk harga diri. Andai kata sebuah penelitian mayoritas laki dan perempuan di kota besar 70 % selingkuh karena sex bebas tanpa batas umur, tanpa batas teman dan sahabat, tanpa batas kolega atau sejawat, atau sekedar iseng, atau memang menjadi hoby untuk melakukan hubungan sex tanpa ada ikatan apapun dan tidak peduli telah memiliki ikatan apapun dan tidak peduli pasangan abadi atau sesaat adalah bukti terjadi penurunan kualitas hidup generasi di masa mendatang. Jika demikian maka tinggal menunggu anak mencari bapak dan ibu mencari anak yang sulit dirunut nasobnya. Cilakanya  kecenderungan ini telah merambah ke pelosok desa. Jika kondisi ini berlanjut terus bisa di sebut menjadi darurat sosial. Kondisi ini meningkat juga  akibat kegagalan pendidikan kita. Disamping korban emansipasi dan perempuan bekerja disektor public dengan dalih aktualisasi diri dan demi kecukupan hidup. Pendidikan tidak lagi bisa menampung persoalan ini. Justru pendidikan model exstension atau les atau kursus, kerja lembur menyuburkan kecenderungan ini.

Jika anda telah dan pernah melakukan persahabatan dan mengalami kecanduan selingkuh dan sulit menghentikannya maka berikut tips yang jitu untuk berhenti. Jika belum bisa maka mulailah untuk sepakat selingkuh yang nyaman dan tidak membuat konflik keluarga bahkan konflik sosial maupun meracuni generasi mendatang demi kepentingan duniawi semata. Karena semua pilihan bagimu. Bagaimana mengakhirinya?

1. Mengganti nomor Hp. Teknologi dijadikan pusat kesalahan walau bisa membantu untuk kemajuan hidup. Tetapi berapa banyak selingkuh kata-kata dengan pernyataan melalui hand phone atau SMS. Mematikan nomor yang dikenal adalah cara tepat untuk mengakhiri sementara agar interaksi dan komunikasi berkurang. Jika berkurang maka akan terjadi distorsi informasi yang mengakibatkan orang untuk mencari dan berfikir yang lain. Pastikan diri anda bisa melakukannya.

2. Berpindah domisili. Meninggalkan domisili yang ditempat tinggali adalah cara jitu untuk menghentikan interaksi yang lebih dekat. Resikonya jejak rumah tinggal tidak bisa cepat dilacak. Nah kalaupun mau melacaknya butuh waktu dan tenaga serta biaya yang tidak mungkin bisa dilakukan setiap hari.

3. Meninggalkan tempat kerja. Jika anda pernah selingkuh teman sekerja ataus sejawat maka segera meminta pindah atau berhenti kerja dan beralih tugas yang memungkinkan tindak dan interaksi berkurang. Pastikan semua itu ada resikonya. Dan untuk memulainya pasti logika sekuler berhitung akan uang yang didapat dibandingkan menanggung keresahaan hati setiap hari tidak nyaman.

4. Membakar semua atribut dan pemberian dari sahabat atau teman selingkuh. Semua bentuk pemberian yang kasat mata sebaiknya dibakar dengan mengucap membakar sifat syetan yang ada pada diri anda dan pasangan anda dalam penuh keyakinan anda. Jika ini bisa dilakukan walau sayang maka hibahkan kepada fakir miskin saja akan lebih bermanfaat utuk kesempurnaan niat memperbaiki dirimu. Pastikan itu bisa dilakukan di saat dekat-dekatnya untuk selalu selingkuh.

5. Menunda setiap ajakan. Berani berkata "tidak" dan berkata "lain waktu" setiap diajak kencan atau selingkuh adalah keberanian sikap terpuji. Jika tidak akan terjadi penjerumusan interaksi tubuh yang akan menggigil untuk malas berkarya dan bekerja karena sulit memulainya.Pastikan berani menolak di depan umum maupun di dalam kamar selingkuhan.

6. Jika terpaksa tidak bisa menolaknya maka penuhi hanya sekedarnya dan tidak memuaskan layanan. Apapun buatlah kecewa atas apa yang seharusnya dilakukan dan diingikannya. Agar syarafnya berganti kepada pilihan dan berfikir tidak puas akan kehadiran diri anda. Pastikan itu bisa dilakukan saat tepat.

7. Bongkar komitmen dengan mengkomunikasikan kepada keluarga terdekatnya. Peganglah identitasnya dan datangilah keluarganya dan ceritakan keinginanmu untuk mengehntikan perselingkuhanmu dengna sahabatmu kepada keluarga dekatnya. Pastikan agar kelurganya mau mengerti keinginan baikmu. Jangan menceritakan proses perselingkuhanmu tetapi sebaiknya ingatkan bahwa arah persahabatanmu mengarah ketidak nayamanan bagi keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun