Mohon tunggu...
Elvi Bandanaku
Elvi Bandanaku Mohon Tunggu... Lainnya - freelance

simple, single and happy, chubby, lite traveller, heritage lover, cycling foldingbike\r\nbandanaku.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Jelajah Kuliner Solo… Enaaaak

16 Mei 2011   08:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:36 1847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Walau dah beberapa kali ke solo, tapi baru kali ini menghampiri kota Solo dengan misi kusus, yaitu jelajah kuliner, karena sebagai kota kaya budaya dan terkenal dengan sebutan kota Batik, Solo juga terkenal dengan kota Kuliner, dengan tawaran aneka jenis kuliner enak yang menggoda dan di suguhkan dengan bentuk yang tak terduga. Dengan berbekal amunisi hasil browsing, buku saku jajanan seputar solo hingga map kuliner ditambah juga dengan rekomendasi dari beberapa sahabat baik yagn sudah menikmati hidangan di suatu tempat, kita sudah mempersiapkan lahan kosong sebanyak mungkin di perut untuk diisi dengan aneka kelezatan kuliner khas solo. Sabtu pagi, kami sudah bangun dan tanpa mandi, kami segera melangkahkan kaki menuju jalan Slamet Riadi, berharap menemukan sekumpulan jajanan sarapan pagi, di sepanjang jalan kami memang menemukan beberapa, diantaranya adalah nasi timbel, pecel dan lainnya, tapi pilihan pertama jatuh pada gerobak bubur kacang ijo + ketan item yang di jual seorang ibu di pojok jalan, sarapan ringan sebagai pembuka. Dengan lesehan santai kami duduk rapi menikmati bubur kacang ijo + ketan item di pojokan jalan Slamet Riyadi. Selesai makan yang tak memakan waktu lama, kamipun beranjak, selanjutnya adalah mencari minuman hangat, sepertinya kog ada yang kurang ya pagi-pagi ga meneguk secangkir the atau kopi panas, dan mampirlah kami di sebuah warung wedangan pak Wito untuk kembali mengisi perut dengan pesanan utama the dan kopi panas, ditemani dengan beberapa cemilan gorengan sebagai kawan bercengkrama *memang dasar mulut mo nya ngunyah aja….heraan* Sedikit sarapan dan minuman hangat sudah, selanjutnya kita kembali ke homestay untuk bersiap-siap, hari ini kita akan menjelajah Karang Anyar. Jam 9 pagi, mobil pesanan kami sudah datang, dan siap mengantar kami menjelajah. Sebelum keluar dari kota Solo, kita kembali mengisi amunisi dengan mencari Timlo Solo yang terkenal d pojok timur pasar Gede, Timlo Sastro namanya, beruntung mas Gede yang mengantar kita cukup paham jalan dan tempat di kota solo, sehingga bisa dengna mudah menemukann warung Timlo yang nyempil di pojok belakang pasar dengan penimbunan sampah pasar. Dari luar memang ga banget deh ni warung Timlo nya, tapi jangan tanya ketika memasuki warung kami langsung di sambut mas-mas pengamen dengan keroncongnya yang bikin perut tambah keroncongan begitu menghirup aroma lezat dari uap Timlo yang berasal dari gentong raksasa di dapur terbuka yang berdekatan dengan meja kami…hhhmmmm….timlo lengkap berisi sosis solo, suwiran ayam, ati n ampela ayam, telur pindang 1/2 dan kuah bening yang lezat, dinikmati dengan nasi putih hangat, lezaat banget…nyuumss… [caption id="attachment_109951" align="aligncenter" width="640" caption="timlo sastro - pojokan pasar gede *photo by Alice Mulia*"][/caption] Perut kenyang, hati senang, kami pun memulai perjalanan kami menuju Karang Anyar tujuan utamanya adalah Grojogan Sewu. Menikmati Air Terjun seribu atau Grojogan Sewu ditemani rasa waswas di serang monkey membuat kami tak berlama-lama, karena sempat terjadi beberapa kali insiden tas-tas kami di terkam oleh monkey yang berharap dapat hadiah special di dalam tas, tapi ketangguhan teman-teman mempertahankan tas dari rebutan monkey sungguh luar biasa…hahahahahaha…. Perjalanan menuruni dan menaiki 2500 anak tangga di grojogan Sewu membuat kami lapar kembali, ditambah dengan hawa dingin yang menggoda kami untuk kembali melihat contekan tempat kuliner yang tersedia di daerah Karang Anyar. Sambil mengamati situasi tiba-tiba mata kami terpaku pada sebuah warung makan yang terlihat begitu menggoda ' Sup Iga bu Ugi'…waaah cocok ini, dingin-dingin makan sup iga….dan ternyata pula sup iga ini ada dalam list kuliner kami, jadi sertamerta saja kami serbu penganan enak ini….yuuk mampir… [caption id="attachment_107953" align="alignnone" width="378" caption="sup iga bu Ugi - Jl. Raya Karang Anyar, Tawangmangu *photo by Alice Mulia*"][/caption] Begitu masuk kami langsung pesan sup iga, ada juga yang pesan pecel karena ga mau makan daging iga..sup iga hangat tersaji dalam sebuah mangkok, dengan asap mengepul, irisan daun bawah, 2 bongkah iga, sepotong besar kentang dan wortel…hhhmmm baunya aja dah bikin liur meleleh..sllrruuupp… Karena tempat yang dingin, dan sup yang sudah di hidang terlalu banyak di plototin kamera sebelum di santap, tanpa terasa dan segera sup langsung adem, jadi kehilangan sensasi meniup2 kuah panas, padahal saat dihidangkan sepertinya uap nya mengepul2 nikmat, itulah kesalahan teknis saat kulineran dengan para preman bersenjata kamera2 canggih, ga bisa langsung mulai makan tanpa todongan moncong kamera di pengangan hingga puas mendapatkan hasil yang diinginkan…ya sudah potonya, kita makan dulu yaaa…. Siang ini kita melanjutkan perjalanan menuju ketimur, yaitu Telaga Sarangan yang tak jauh dari Karang Anyar, melalui bukit-bukit dan melewati perbatasan propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur (yiipppiiieee…kita di Jawa Timur, lanjut surabaya atau Malang niy…heheheheee…setan setan setan). Setibanya di Danau Sarangan, kita menikmati danau yang bersih, banyak tawaran menarik yang di suguhkan, diantaranya adalah riding horse keliling danau atau naik perahu yang dilengkapi safety jacket mengelilingi danau atau kalo iseng seperti kita siy jalan kaki aja sambil ngobrol-ngobrol dan liat2 barang yang di jajakan di sepanjang jalan. Barang yang di jajakan beraneka, dari baju, asesories, jagung bakar, juga yang sepertinya khas makanan di Telaga Sarangan ini adalah sate kelinci - haduuuuhhh…langsung ga napsu membayangkan kelinci2 dirumah. Baru setengah jalan keliling danau, tiba2 melihat sebuah warung sate kelinci bu elvi … hahahahaa… ternyata ketauan deh aku punya warung sate kelinci..haduuuuh….hahahhaahaha….akhirnya kami memutuskan untuk lesehan di pinggir danau menikmati sate kelinci dan sate ayam masakan bu elvi. Lagi seru 2nya kita ngriung, eh tiba-tiba hujaaan..waah bubar, kita masuk ke dalam warung, melanjutkanmenikmati hidangan dan minuman hangat yang sudah tersedia. [caption id="attachment_107961" align="alignnone" width="550" caption="kog bisa pas dengan namaku yaa...hahahahaaa...*photo by olive*"][/caption] Begitu hujan reda, kita segera kembali kembali ke mobil, dan perjalanan kembali menuju kota solo dalam selimut kabut tebal sepanjang jalan. Memasuki kota solo, kita sempatkan dulu untuk hunting oleh-oleh di toko kue Orion, yang terkenal dengan bolumandarin Orion, juga aneka penganan oleh2 khas solo. Beberapa teman yang akan pulang ke Jakarta memborong beraneka cemilan dan di pack dalam kardus, kalo aku siy ga beli oleh2 secara Cuma pulang ke Kos di Semarang, tapi aku beli roti Orionnya yang enak dan empuk. Malam ini kita masih lanjut dengan jelajah Kuliner, masih ada 1 penganan lagi yang bikin penasaran hari ini, yaitu Bestik Pak Darmo, letaknya ga jauh dari pasar kembang, ada di kiri jalan yang satu arah (aku kog lupa ya nama jalannya apa *berpikir keras*) sempat agak bingung mencarinya karena jalan yang satu arah, mengakibatkan kita harus agak berputar menuju ujung jalan 1 arahnya yang berawal dari pasar kembang. Dan dengan perlahan-lahan kita perhatikan kiri dan kanan jalan yang cukup remang-remang, hingga terkagetkan karena ada yang teriak 'itu dia di kiri jalan' terlihat sebuah 'dapur' di pinggir jalan dengan tertutupi kain yang bertuliskan Bestik Pak Darmo. Serta merta mobil langsung berhenti dan ambil posisi parkir di tempat yang tersedia. Dengan kembali bersemangat kami menghampiri warung bestik pak Darmoo yang ternyata memiliki ruang makan luas di belakangnya, tapi kog gerobak nya teronggok tidak meyakinkan di pinggir jalan ya?? Kami pesan bestik daging, bestik lidah ommelet special dan bestik jeroan.Tak lama menunggu datanglah bestik yang menggugah selera, tiap bestik memiliki tampilan berbeda, untuk berstik jeroan berisi aneka potongan jeroan ayam, bestik daging berupa daging cincang dan yang paling istimewa adalah bestik omelet lidah, di sajikan dalma bentuk telur dadar berisi potongan lidah yang lembut, dan semua di hidangkan dalam limpahan kuah coklat seperti kuah semur encer dan irisan bawang bombai, dilengkapi dengan daun selada segar, buncis, wortel sebagai salad...hhmm enak. [caption id="attachment_107955" align="alignnone" width="567" caption="bestik pak Darmo - jl Rajiman *photo by Alice Mulia*"][/caption] Usai memuaskan hasrat dan perut cukup kenyang kita menutup hari sabtu ini dengan jalan-jalan ringan di pasar malam ngarso pura, tempat tumpah ruahnya masyarakat di malam minggu. Melanjutkan jelajah kuliner di Solo, hari minggu pagi dimulai dengan minum kopi dan the anget di wedangan pak Wito, dan ternyata di jalan Slamet Riyadi pagi ini ada karnaval marching band, menampilkan marching band dari tingkat Tk hingga SMA, meriah banget. Dan ternyata pagi ini ada yang udah sarapan nikmat soto daging sapi Triwindu..hhhmm slruups, soto nikmat dengan potongan daging sapi, dengan porsi pas untuk pagipagi. [caption id="attachment_107957" align="alignnone" width="567" caption="soto Triwindu *photo by Alice Mulia*"][/caption] Sebelum kita melangkah lebih jauh keluar kota, kita hampiri dulu serabi nikmat dan tenar di Solo yaitu serabi Notosuman, sempat bingung begitu tiba di jalan Notosuman, karena ada dua tempat penjualan persis berhadapan, konon katanya yang di kanan jalan milik anaknya, dengan aneka rasa yang lebih banyak pilihan dan di kiri jalan adalah milik ibunya dengan pilihan rasa yang lebih konvensional, hanya ada 3 rasa, yaitu, kelapa, coklat dan keju. Hari ini rencana kita hanya ke Sangiran, melihat para leluhur, setibanya di sana, ternyata museum sangiran sangat bagus sekali dan rapi, untuk mempermudah kita memahami story behind the display, kita di pandu mba cantik yang tekun menjelaskan hal2 yang di display, nambah pengetahuan dengan cara asik niy. Makasi ya mba Sepulang dari sangiran, lapar kembali mendera..hadduuuhh…udah bosan dengan yang manis-manis, kali ini pengen yang gurih dan pedas. Tiba-tiba teringat suatu tempat yang di rekomendasikan om bos kantorku, tapi aku juga belum nyicipin siy, tapi lupa apa namanya dan dimana tempatnya, segera dengan sigap tanya ma driver yang dulu ngater dan berkat four square kita menemukan tempat dimaksud dan setelah sibuk telpon sana sini dan melototin peta. Bebek bu Bibit di Jl. Ayani, Sumber, ga jauh dari manahan, dan kalo melihat tampak depannya sangat tidak meyakinkan, tapi kita tetap masuk dan ambil tempat yang sekiranya cukup menampung kita yang terlihat sangat kalap akibat kelaparan tingkat tinggi. Kita pesan bebek bakar dan goreng dengan 2 pilihan nasi yaitu nasi uduk dan nasi putih serta tambahan tahu dan tempe penyet, hhhhmmm….. [caption id="attachment_107959" align="alignnone" width="378" caption="bebek bu bibit - jl. A.Yani, Sumber *photo by Alice Mulia*"][/caption] Tak lama datanglah minuman pesanan kita dan 2 termos nasi, yup 2 termos berupa nasi uduk dan nasi putih hangat…waddduh sepertinya yang punya tempat paham bener niykita perlu penyaluran napsu makan yang tinggi..hehehehehe. Setelah hidangan hadir di meja, aksi poto2 kembali beraksi dan kita pun mulai mencicipi bebek yang konon katanya enak…dan ternyata hhhmmm…daging bebeknya lembut banget, dan bumbunya meresap kedaging, enaaak…dengan secolek dua colek sambal menambah kelahapan makan. Yang mengagetkan adalah penyet tahu dan tempenya, pedeees bangeeet, tapi bikin nagih untuk melahap hingga tuntas…dan tanpa terasa sudah beberapa kali termos nasi menari menghampiri kita satu persatu yang terus menambah nasi sendok demi sendi ke dalam piring. Kenyang dan puas kita tuntaskan makan siang yang rada telat, dan saat banyar, ternyata harganya tak terlalu mahal, cukuplah untuk kita yang makan dengan kalap sampai kekenyangan. Hari minggu sore ini di tutup dengang ngupi santai di café Rocket, yang ga jauh dari laweyan (lagi-lagi lupa di jalan apa, lainkali tiap habis mampir di tempat makan/minum, langsung di catat aja nama tempatnya biar inget), santai menikmati sore, sambil liat hasil foto dari kemaren. Untuk menutup kuliner nikmat kita di Solo, kita mampir di Galabo - Galadak Boga, yang merupakan pusat jajanan solo yang buka di malam hari , terletak di ujung Jalan Slamet Riyadi persis di depan Pusat Grosir Solo. Galabo yang di dukung puluhan pedagang yang berjejer rapi di sepanajang ujung jalan Slamet Riyadi ini, tempat paling gampang untuk mencari penganan khas solo, karena segala jenis makanannya tumpah ruah disini. Kita memilih makan mie godok, ternyata mie godok solo agak sedikit berbeda dengan mie godoknya semarang dan jogja, jadi biar namanya sama-sama mie jowo tapi ternyata tiap daerah punya rada dan bentuk yang beda. Mie godok hangat nikmat meluncur sukses memenuhi perut, dengan ditemani bulan purnama yang terang di langit malam solo, kita tutup jelajah kuliner solo, walau masih ada beberapa rekomendasi tempat nikmat lainnya, tapi waktu yang terbatas hanya bisa memuaskan kita dengan beberapa hidangan diatas. Lain kali ke solo akan melengkapi lagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun