Mencermati suasana dalam perpustakaan menjelang UAS menjadi sesuatu yang menarik, paling tidak terdapat beberapa hal yang muncul;
1. ruangan perpustakaan menjadi begitu sesak dan tidak seperti biasanya.
2. hampir semua buku berada dimeja penampungan begitu waktu menunjukkan istirahat
3. dari meja satu ke meja lainnya terdengar diskusi tentang tugas proposal, makalah, presentasi.
4. fasilitas pendukung (komputer, colokan buat laptop) semuaya penuh
5. jangan meninggalkan tempat lebih dari 15 menit kalau masih ingin kembali duduk.
suasana yang begitu berbeda dari hari-hari biasanya, bak toko swalayan ketika diskon atau memasuki ibadah puasa dan tahun baru, perpusatakaan terasa begitu sesak dan berjubel dengan para mahasiswa yang belanja teori dan hasil-hasil penelitian.
ada yang hanya sekedar menemani temannya mengerjakan tugas, ada yang kerja tugas dengan kelompoknya bahkan ada juga yang sekedar diskusi sambil melihat teori yang dibahas dalam buku bacaan. saya bisa membayangkan seandainya perpustakaan diberikan kesempatan untuk melakukan undian atau doorprize, maka volume meningkatnya jumlah pengunjung tidak hanya terjadi pada waktu mendekati UTS/UAS, tetapi lebih dari itu.
semakin menarik lagi jika dikondisikan dengan adanya atraksi musik, maka semakin lengkaplah budaya konsumtif kita yang tidak mengenal tempat dan waktu. saya merasa bahwa orang menikmati suatu kegiatan karena adanya penguatan atau dalam istilah psikologi "reward/reinforcement".
sampai ketika saya berlalu dari perpustakaan-pun, masih tetap ada sebagian mahasiswa yang masuk padahal waktu hanya tinggal 15 menit sebelum ditutup.
sayapu kemudian berlalu dengan langkah pasti dan bertanya " apakah fenomena pasang surut mengunjungi perpustakaan merupakan budaya ataukah kebiasaan ?".