Mohon tunggu...
Bahrul Anam
Bahrul Anam Mohon Tunggu... -

Pencari Nasihat untuk kesenangan Dunia Ahirat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sifat dan Karakter Konsumen Muslim Indonesia

16 September 2018   21:27 Diperbarui: 16 September 2018   21:42 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Label Halal MUI, Salah Satu Kriteria Suatu Produk Halal ---- thepinsta.com

Konsumen Kelas Menengah Muslim Indonesia berurubah sangat drastis, semakin majunya zaman semakin ingin meningkatnya taraf kehidupan sesorang, akibatnya keberhasilan Pembangunan mendorong orang-orang ingin mengikuti trend atau yang disebut juga kekinian tapi tidak lepas dari nilai-nilai religious dan spiritual. "Makin Makmur, Makin Pintar, Makin Religius". Kalimat yang pas untuk menggambarkan Kemajuan para Muslim masa kini.

Dulu para konsumen muslim tidak begitu peduli terhadap label Halal, kini semakin sadarnya kaum muslim akan perintah dan larangan ALLAH kini mereka sangat peduli akan label Halal dizaman serba Instan ini karena seiring dengan maraknya iklan-iklan yang bernuansa Islami. 

Tak heran jika kemudian perusahaan berlomba-lomba melabeli produknya dengan stiker halal. Ujung-ujungnya bisnis label halal pun ikutan ramai.

Menurut Survei dari Center For Middle Class Consumer Studies (CMCS), " Kami mendapati 95 persen konsumen Kosmetik mengecek Label Halal sebelum membeli Produk, Dulu Konsumen Muslim juga tak begitu Konsern dengan Praktik Riba dalam Perbankan, kini mereka mulai peduli untuk menghindari Riba. Buktinya Bank Syariah tumbuh hingga 40 persen pertahunnya. Begitu pula kaum Wanita Muslim kini semakin konsern untuk menutup auratnya, terbukti dengan munculnya Fenomena Revolusi Hijab, "data dari CMCS.

Menurut Survei Kualitatif dari Center For Middle Class Consumer Studies (CMCS), Profil Konsumen Kelas Menengah Muslim Indonesia membagi ke dalam empat sosok yaitu :

  1. Apathis: "Emang Gue Pikirin?" Sosok ini adalah tipe konsumen yang memiliki pengetahuan, wawasan, dan sering kali tingkat kesejahteraan ekonominya yang masih rendah. Tipe ini umumnya tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai produk-produk belabel Islam atau mewarkan value proposition yang islami.
  2. Rationalist: "Gue Dapat Apa?" Sosok ini adlah tipe konsumen yang memiliki pengetahuan, open-minded, dan berwawasan global, tetapi memilki tingkat kepatuhan pada nilai islam yang lebih rendah. Sangat kritis dan pragmatis dalam melakukan pemilihan produk berdasarkan parameter kemanfaatanya. Namun dalam memutuskan pembelian, mereka cenderung mengesampingkan aspek-aspek ketaatan pada nilai-nilai islam. Bagi mereka label islam, value proposition syariah, atau kehalalan produk menjadi konsideran penting dalam mengambil keputusan pembelian.
  3. Conformist: "Pokoknya Harus Islam" Sosok ini adalah tipe konsumen muslim yang umunya sangat taat beribadah dan menerapkan nilai-nilai Islam secara normative. Karena keterbatan wawasan dan sikap yang konservatif/tradisional, sosok konsumen ini cenderung tidak membuka diri (less open-minded, less inclusive) terhadap nilai-nilai di luar islam khusunya nilai-nilai barat. Untuk mempermudah mengambil keputusan, biasanya mereka mimilh produk-produk yang berlabel Islam atau yang di "endorsed" oleh otoritas Islam atau tokoh Islam panutan.
  4. Universalist: "Islam itu lebih Penting" Sosok konsumen ini di satu sisi memiliki pengetahuan/wawasan luas, pola pikir global, dan melek teknologi, namun di sisi lain secara teguh menjalankan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memahami dan menerapkan nilai-nilai islam secara substantif, bukan normative. Mereka lebih mau menerima perbedaan dan cenderung menjunjung tinggi nilai-nilai yang bersifat universal. Mereka biasya tidak malu untuk berbeda, tetapi di sisi lain. Mereka adalah sosok yang toleran, open-minded, dan inklusif terhadap nilai-nilai di luar Islam.

Melihat perubahan-perubahan besar yang terjadi pada konsumen kelas menengah muslim, sabagai pemasar atau pedagang harus bisa merespons jenis-jenis Konsumen yang memiliki sifat dan karakternya berbeda-beda, tahu persis bagaimana memperlakukan mereka dan harus mempunyai taktik mensiasati konsumen muslim yang mempunyai karakteristik yang beragam.

Sumber:  Marketing To The Middle Class Muslim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun