HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome)
Penyakit AIDS adalah sekumpulan gejala atau infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. HIV dapat memperlemah kekebalan tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik seperti TBC ataupun mudah terkena tumor (Anonim, 2006). HIV dan AIDS merupakan sebuah penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Fase mulai dari seseorang tertular HIV sampai memasuki AIDS adalah fase yang cukup panjang dan membutuhkan waktu lama. Namun, yang perlu diingat, pengobatan yang dijalani oleh ODHA pun tidak semerta-merta membunuh HIV yang ada di dalam darah manusia. ART hanya berfungsi melemahkan virus tersebut sehingga dapat memperpanjang waktu infeksi virus ke fase yang lebih serius.
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi HIV/AIDS
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat macam faktor yaitu faktor keturunan, faktor pelayanan kesehatan, faktor perilaku dan faktor lingkungan. Ansyori (2016) menjelaskan bahwa penyebaran HIV/AIDS bukan semata-mata masalah kesehatan tetapi mempunyai implikasi politik, ekonomi, sosial, etnis, agama dan hukum bahkan dampak secara nyata, cepat atau lambat, menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia.
Infeksi HIV cenderung meningkat dan paling banyak terjadi pada kelompok usia produktif yaitu kelompok umur 25-49 tahun dan kelompok umur 20- 24 tahun. Usia remaja 15-19 tahun menduduki posisi keempat.8 Usia remaja merupakan usia yang sangat rentang untuk terinfeksi HIV. Â Ada lebih dari setengah infeksi baru HIV didunia ditemukan pada usia 15-19 tahun, dan mayoritas remaja terinfeksi karena hubungan seksual.
1. Peran Petugas KebersihanÂ
Rata-rata petugas HIV/AIDS memegang 3 program yaitu Labor, Tuberculosis (TB), dan termasuk program HIV/AIDS. Pada saat jam pelayanan petugas juga bertugas memberikan pelayanan bagi pasien yang datang di puskesmas. Waktu yang tidak cukup (manajemen waktu atau pembagian waktu kerja yang kurang baik) juga menjadi kendala bagi petugas kesehaan sehingga target penjaringan maupun target penemuan penderita baru HIV positif tidak tercapai.
Masyarakat masih belum sepenuhnya memahami dan bersikap terbuka pada para penderita HIV dan AIDS. Dengan kata lain, masyarakat sebenarnya juga tidak mendapatkan pemahaman dan informasi yang tepat terkait penyakit satu ini. Alhasil, orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) masih sering menerima perlakuan yang tidak semestinya.
3. Kesadaran ODHA
Kurangnya kesadaran dan kemauan pasien untuk melakukan pengobatan seperti mengonsumsi obat Anti Retroviral Virus (ARV). Kurangnya kesadaran ODHA tersebut disebabkan juga karena tingkat pengetahuan pasien yang rendah. Selain itu, ODHA tidak mengikuti konseling yang telah disediakan oleh konselor. Salah satu penyebabnya adalah akses lokasi yang kurang strategis.