Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sego Kucing, Bisnis Tak Kenal Krisis

9 Januari 2016   17:36 Diperbarui: 9 Januari 2016   17:47 2132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sego Kucing Pak Sus, pelanggannya kece- kece (foto: bamset)"][/caption]

Pernah dengar istilah Sego Kucing ? Ya benar, Sego Kucing adalah warung makan golongan bawah dan tempat favorit bagi mahasiswa yang uang kirimannya pas- pasan. Di  Salatiga, warung yang murah meriah ini banyak tersebar di penjuru kota dengan berbagai bentuknya.

Kendati ada satu dua warung Sego Kucing yang mengalami modifikasi, namun yang paling dominan adalah warung tenda. Di mana, untuk menaruh dagangan menggunakan gerobak kayu, terbuat dari Jati mau pun campuran, selanjutnya untuk kenyamanan pelanggan agar terlindungi, digunakan terpal plastik biru atau oranye. Lokasinya, mayoritas menempati trotoar.

Ciri khas warung makan Sego Kucing adalah harga yang murah, menu yang nyaris semuanya sama dan adanya ceret besar untuk merebus teh serta wedang jahe. Para pedagang yang membuka lapak Sego Kucing, kebanyakan  berasal dari Kabupaten Klaten. Meski begitu, belakangan warga Salatiga sendiri ikut- ikutan menekuni bisnis tersebut.

[caption caption="Bentuk asli warung Sego kucing (foto: Bamset)"]

[/caption]

Menu yang disiapkan warung Sego Kucing, biasanya selalu khas, yakni sebungkus nasi porsi kecil (sekitar 6 sendok makan), terdiri tiga jenis nasi bandeng, nasi sayur dan nasi sambel. Jangan membayangkan bandengnya seperti warung makan yang sebenarnya, sebab, lauk itu cuma secuil. Begitu pun sayur, bila diukur tak lebih dari 1/2 sendok makan. Namanya saja porsi kucing, kalau terlalu berlebihan pastinya disebut Sego Menungso.

Dengan harga rata- rata Rp 1.500,00 perbungkus, bagi orang normal, minimal harus menghabiskan dua bungkus Sego Kucing baru perut agak terasa terisi. Sedang untuk menemani sebungkus Sego Kucing, tersedia aneka lauk seperti  telur puyuh, jeroan ayam,sate usus ayam, tempe , tahu yang dibacem. Menu gorengan yang selalu tersedia kepala ayam, cakar ayam, martabak mini hingga tahu susur. Seluruh lauk ini harganya berkisar Rp 1.500,00 sampai Rp 3.000,00.

Tak lengkap makan di Sego Kucing tanpa minum, terkait hal tersebut, disediakan wedang jahe, susu jahe, kopi tubruk, teh, wedang jeruk dan tak ketinggalan berbagai kopi sachet siap seduh. Untuk segelas, dipatok harga paling murah Rp 1000,00 (teh hangat) maksimal Rp 2500,00 pergelasnya. Jadi, semisal kita terdesak akibat kelaparan, sementara di kantong hanya tinggal Rp 5.000,00 tidak perlu khawatir. Masuk saja ke Sego Kucing, embat dua bungkus tanpa lauk, ditambah segelas teh, perut yang keroncongan langsung terdiam. Ongkosnya cukup Rp 4.000,00 saja.

[caption caption="Aneka menu Sego Kucing (foto: Bamset)"]

[/caption]

Bisnis Tak Kenal Krisis                                                                           

Ada sisi menarik atas keberadaan Sego Kucing di Kota Salatiga, di mana, fenomena ini mulai muncul di tahun 1995 an. Mengadopsi warung angkringan Hik Solo mau pun Yogyakarta, awalnya hanya satu dua yang membuka warungnya. Mungkin karena respon masyarakat positif, secara perlahan warung- warung sejenis tumbuh di berbagai sudut kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun