Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pramuka Saka Bhayangkara di Tengah Kemacetan Kota Salatiga

3 Juli 2016   16:55 Diperbarui: 3 Juli 2016   20:43 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyeberangkan nenek tak dikenal di tengah kemacetan (foto: dok pri)

Ketika anak- anak sebanyanya tengah asyik mengikuti belanja orang tuanya di mall mau pun keluyuran tanpa jelas juntrungnya, sekelompok remaja berpakaian Pramuka berada di tengah kemacetan para di pusat Kota Salatiga. Hampir tiap 30 detik, mereka menyeberangkan warga. Siapa para remaja ini ? Berikut penelusurannya.

Minggu (3/7) siang, saat terik matahari menyengat kulit, seorang remaja mengenakan atribut Pramuka menyetop arus lalu lintas yang memenuhi jalan Jendral Sudirman Kota Salatiga. Sembari menuntun nenek berusia di atas 70 tahun, ia menyeberangkan sosok yang tidak dikenalnya. Ketika sang nenek sudah tiba di ujung jalan, ia kembali memberikan aba- aba agar seluruh kendaraan yang lewat meneruskan perjalanan.

Menyetop kendaraan demi pajalan kaki (foto; dok pri)
Menyetop kendaraan demi pajalan kaki (foto; dok pri)
Penasaran dengan keberadaan remaja berpakaian Pramuka tersebut, akhirnya saya berhenti dan ingin tahu siapa mereka sebenarnya. Sebab, terdapat sekitar 6 Pramuka yang rata- rata usianya di bawah 17 tahun. Mereka aktif menyetop arus lalu lintas, menyeberangkan warga berulangkali. Bila dihitung, selama satu jam, mungkin mencapai 100 an kali menggelar aksi setop serta seberang.

Selama ini, keberadaan Pramuka yang selalu hadir di tengah kemacetan pada H-7 dan H+7 menjelang hari Raya Idul Fitri memang jarang terekspose media apa pun. Mungkin, para jurnalis menganggap aksi tersebut bukanlah berita yang layak jual. Padahal, entah sudah berapa puluh kali  bulan Ramadhan, remaja- remaja tersebut selalu terlihat membantu warga. Sayangnya miskin publikasi.

Begini aksi mereka di tengah kemacetan (foto: dok pri)
Begini aksi mereka di tengah kemacetan (foto: dok pri)
“Kami dari Pramuka Saka Bhayangkara Polres Salatiga pak, kami memang ditugaskan membantu masyarakat di sini (Jalan Jendral Sudirman). Ada skitar 25 orang yang bertugas, masing- masing titik berjumlah 6 – 8 orang,” kata Didik Supriyono yang mengaku pelajar kelas XI SMA yang baru saja naik ke kelas XII.

Menurut Didik, Saka Bhayangkara adalah gerakan Pramuka yang dibentuk di masing- masing Polres di Kabupaten / Kota. Para kader Pramuka sengaja diberi berbagai pelatihan agar mampu ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Terkait hal tersebut, seluruh personilnya dibekali pengetahuan, kemampuan, kecakapan, ketrampilan serta pengalaman bidang kebhayangkaraan.

Polwan Selfie

Hampir dua jam berbincang, terungkap bahwa para personil Pramuka Saka Bhayangkara yang bertugas mulai pk 08.00- 15.00, ternyata semuanya menjalankan ibadah puasa. Bila di pagi hari, mungkin kurang begitu terasa. 

Namun, memasuki pk 11.00 hingga 15.00, lapar dahaga terasa makin menyiksa diterpa sengatan matahari. Belum lagi bonus makian dari pengguna jalan yang merasa tak terima dihentikan karena ada warga yang menyeberang, maka bertambah lengkaplah pengabdian remaja- remaja itu.

Tetap berpuasa kendati disengat matahari (foto: dok pri)
Tetap berpuasa kendati disengat matahari (foto: dok pri)
Selama satu jam pula, ternyata tak terlihat ada aparat Polres Salatiga  yang melakukan pendampingan. Salah satu anggota Pramuka yang juga di lokasi menjelaskan, personil kepolisian memang jarang muncul. 

Kalau pun ada, itu pun hanya beberapa menit saja. Selanjutnya, aksi setop dan seberang ditangani para remaja tersebut. “Kadang ada Polwan ke sini, menyeberangkan sekali. Selesai diambil gambarnya terus pergi,” ujarnya menceritakan Polwan yang berselfie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun