Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Lomba Karikatur Nabi Akan Picu Kerusuhan

5 Mei 2015   01:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14307904051535837781

[caption id="attachment_415051" align="aligncenter" width="613" caption="Salah satu iklan AFDI yang terpasang di Bus. (www.loonwatch.com)"][/caption]

Lomba menggambar karikatur Nabi Muhammad di Garland, Texas, Amerika Serikat yang digelar American Freedom Defence Initiative (AFDI), ditengarai bakal berbuntut panjang. Kerusuhan bisa saja pecah di berbagai tempat, khususnya di negara- negara Muslim.

Keberadaan lomba membuat karikatur yang jelas- jelas merupakan penghinaan terhadap umat Islam di seluruh dunia, berbuntut atas tewasnya dua orang yang melakukan penyerangan bersenjata di Curtis Culwell Centre, yang menjadi lokasi lomba. Sebagaimana saya saksikan di stasiun televisi NET TV, Selasa (5/5) dini hari. Dua orang yang tidak dikenal menyerang peserta lomba hingga melukai petugas keamanan.

Karena dianggap membahayakan, belakangan pasukan Special Weapons And Tactics (SWAT) yang ada di lokasi segera bertindak. Hasilnya, dua orang tersebut tercabut nyawanya akibat berondongan senjata api milik pasukan keamanan itu. Sampai sejauh ini, petugas belum mampu mengungkap identitas kedua korban yang tewas.

Sedang AFDI sendiri, didirikan oleh David Yerushalmi dan Robert Muise. Keberadaan AFDI dimaksudkan untuk menyuarakan kebebasan berbicara, berekspresi serta kerap menyebarkan kebencian terhadap keberadaan umat Muslim di Amerika Serikat. Setelah beberapa kali berulah, terakhir kelompok ini sengaja menggelar lomba karikatur dengan hadiah sebesar US$ 10 ribu atau sekitar Rp 130 juta.

Bagi pemeluk Islam modern, mungkin lomba keblinger itu masih bisa disikapi dengan fikiran yang jernih. Tapi di mata umat Muslim kebanyakan, hal ini tetap merupakan penghinaan yang sangat sulit dimaafkan. Implikasinya, aktifitas yang menyesatkan tersebut akan mampu menjadi pemicu kerusuhan yang merugikan warga Amerika Serikat sendiri.

Begitu pula yang akan terjadi di Republik Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, keresahan bakal timbul dan belum tentu mampu diredan dalam waktu singkat. Akan sangat cerdas bila tokoh- tokoh Muslim segera melakukan antisipasi agar persoalan di negri paman Sam tak semakin runyam.

Seharusnya, pemerintah Texas, Amerika Serikat bertindak bijak. Meski di negara tersebut sangat mengagungkan kebebasan, namun, mereka juga tahu persis bahwa lomba tersebut hanya akan mengundang persoalan baru. Bagaiamana pun juga, lomba tersebut lebih banyak mudharatnya timbang manfaatnya.

Bila di Amerika Serikat hal ini mungkin dianggap sesuatu yang wajar, sebaliknya di Indonesia kejadian serupa bakal dijerat dengan pasal 156 a KUHP. Ancaman hukumannya 5 tahun. Mayoritas pelaku yang melakukan penghinaan terhadap agama, biasanya oleh pengadilan selalu diganjar hukuman maksimal. Kendati kejadian dimotori AFDI belum tentu merembet ke tanah air, namun, sebaiknya tokok- tokoh agama tetap wajib meredamnya. (*)



Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun