Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lagi, Kios Rakyat Di Selasar Kartini Salatiga Mangkrak

13 Februari 2015   20:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:15 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_396642" align="aligncenter" width="533" caption="Selasar Kartini Kota Salatiga (Foto :BBS)"][/caption]

Akibat buruknya perencanaan, 25 unit kios di Selasar Kartini yang terletak di Jalan Kartini, Kota Salatiga hampir 3 tahun mangkrak tak berfungsi. Ironisnya, kios- kios tersebut terancam dirubuhkan olehpemerintah setempat karena dianggap tak sesuai spesifikasi.

Selasar Kartini yang dibangun tahun 2012 tersebut, menelan anggaran mencapai sekitar Rp 8 milyar. Di mana, selain dibuat ruang terbuka sebagai sarana bagi masyarakat dalam beraktifitas. Juga dilengkapi kios- kios berukuran 2 X 3 M yang telah dilengkapi denganfasilitas toilet, aliran listrik dan air dari PDAM. Awalnya, kios tersebut akan dimanfaatkan untuk menjual produk- produk usaha kecil yang didominasi rakyat kecil.

[caption id="attachment_396650" align="aligncenter" width="533" caption="Ini Dia Kreatifitas Tangan Jahil (Foto: BBS)"]

1423807911943655566
1423807911943655566
[/caption]

Celakanya, kendati berada di lokasi yang sangat strategis, namun puluhan kios yang seharusnya bisa difungsikan untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) malah dibiarkan mangkrak alias tak jelas penggunaannya. Hingga memasuki tahun ke tiga,kios- kios tersebut belum dihuni pedagang. Bahkan, pada malam hari tak jarang dipakai oleh pasangan remaja berasyik masyuk.

Padahal, untuk membangun 25 unit kios yang terbagi atas 5 titik ini,pemerintah telah mengeluarkan dana sekitar Rp 500 juta. Semisal nantinya akan diratakan dengan dalih tak sesuai spesifikasinya, lantas siapa yang layak disalahkan ?

[caption id="attachment_396643" align="aligncenter" width="533" caption="Deretan Kios Yang Tak Berpenghuni (Foto :BBS)"]

14238072002146866407
14238072002146866407
[/caption]

Mangkraknya kios- kios yang cukup representatif ini, tak pelak mengundang komentar beragam dari masyarakat. Salah satunya datang dari Sahlan (55) warga Banyu Putih, Sidorejo, Kota Salatiga. “ Ini kebijakan yang teramat ngawur, lha wong warga Salatiga yang menyandang status pengangguran saja jumlahnya ribuan. Eh, ini ada kios yang bisa dipakai berdagang malah dibiarkan ikut nganggur,” tukasnya, Kamis (12/2).

Menurut Sahlan, semisal pemerintah kota Salatiga cerdas, satu unit kios dikontrakkan setahun Rp 10 juta pun, maka akan laku keras. Sebab, selain lokasinya sangat strategis, pedagang yang menempatinya juga bisa membuka kiosnya siang sampai malam. “ Kalau sekarang sudah berjalan tahun ke tiga, apa yang didapat pemerintah dengan membiarkannya kosong seperti itu ? “ kata Sahlan gregetan.

Apa yang disampaikanSahlan, dibenarkan juga oleh H. M. Sapuan (44) warga Kecandran, Sidomukti, Kota Salatiga. Menurutnya, di tahun 2013 lalu, pihaknya bersama puluhan pedagang pernah mengajukan permohonan ke Dinas Ciptakaru setempatuntuk menempatinya. Hasilnya ? Diabaikan.

“ Dalam permohonan yang kami sampaikan, kami bersedia mengikuti aturan mainnya. Sewa bulanan tak masalah, disuruh kontrak pertahun juga ga ada masalah,” tutur H.M.Sapuan serius.

Ia mengaku tak habis pikir dengan beleid pemerintah kota Salatiga yang konon APBD nya hanya berkisar Rp 700 milyar / tahun itu. Di mana, meski APBD nya relatiftidak besar, namun kebijakan menggenjot in come daerah sepertinya angin- anginan.

[caption id="attachment_396645" align="aligncenter" width="533" caption="Rolling Door Kios Selasar Kartini Penuh Coretan (Foto:BBS)"]

14238073211060470274
14238073211060470274
[/caption]

Ada Indikasi Korupsi

Sementara itu, saat berkeliling ke kios- kios yang mangkrak tersebut, maka dengan mata telanjang telah terlihat adanya kerusakan- kerusakan pada pintu rolling doornya. Begitu pula dengan toilet- toilet yang ada. Akibat aliran airnya tersendat, tak pelak, aroma campur aduk langsung terasa menyengat hidung. Sedang tembok mau pun pintu dicorat coret tangan jahil.

[caption id="attachment_396651" align="aligncenter" width="533" caption="Rolling Door Bagian Bawah Dijebol Paksa (Foto:BBS)"]

14238080891742203634
14238080891742203634
[/caption]

Walikota Salatiga Yulianto SE MM sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas proyek Selasar Kartini, saat dikonfirmasi melalui Kepala Bagian Humasnya yakni Adi Setiarso SE menegaskan bahwa keberadaan kios- kios itu, tengah dalam pengkajian. Artinya, tindak lanjut mangkraknya puluhan kios tersebut masih menunggu hasil pengkajian yang akan selesai entah kapan.

Satu hal yangtak kalah pentingnya, ternyata keberadaan Selasar Kartini ini belakangan mengundang minat pihak Kejaksaan Negri Kota Salatiga untuk menyelidikinya. Pasalnya, terdapat indikasi korupsi pada proses pembangunannya.

Keseriusan pihak Kejaksaan dalam melakukan penyelidikan atas dugaan korupsi di selasar Kartini dibuktikan dengan adanya pemeriksaan saksi- saksi terkait. Yang mana, hingga sekarang, sedikitnya sudah ada 15 orang saksi yang diperiksa. Pertanyaannya , kapan akan meningkat ke penyidikan ? Entahlah, susah menjawabnya. Sebab, Kejaksaan sepertinya memang mempunyai hoby lidik perkara, sedang sidiknya sering terabaikan. (*)

[caption id="attachment_396648" align="aligncenter" width="533" caption="Berada Di Jalan Protokol Tapi Dibiarkan Mangkrak (Foto:BBS)"]

14238077171275059793
14238077171275059793
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun