Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Bingkisan Lebaran untuk Duafa

3 Juni 2019   14:34 Diperbarui: 3 Juni 2019   16:29 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samsudin yang lumpuh bisu kegirangan dapat sarung plus peci (foto: dok pri)

Sedikitnya 68 bingkisan lebaran (biasa disebut parcel) yang dipersiapkan oleh Relawan Lintas Komunitas (Relintas) Kota Salatiga, telah dibagikan kepada para duafa yang tersebar di pelosok Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga sendiri. Seperti apa keseruannya berbagi di bulan suci ini, berikut catatannya.

Minggu (2/6) sore, sekitar 50 relawan berkumpul di basecamp Relintas yang terletak di Jalan Patimura nomor 110 Kota Salatiga. Dipimpin langsung oleh Bambang Setyawan selaku penanggungjawab Relintas, para perindu sorga mendapat pengarahan (briefing)secara detail, termasuk asal muasal parcel bagi duafa- duafa yang mayoritas tinggal di pelosok.

Menurut Bambang Setyawan yang biasa disapa Bamset, nilai bingkisan lebaran mencapai Rp 200.000 perpaket. Isinya terdiri atas sembako, makanan ringan, baju koko, mukena mau pun sarung. " Nilai totalnya mencapai Rp 13.600.000 yang kami peroleh dari donasi para hamba Allah," ungkap Bamset.

Relawan mendapatkan briefing dari penanggungjawab Relintas (foto: dok pri)
Relawan mendapatkan briefing dari penanggungjawab Relintas (foto: dok pri)
Sebelumnya, bulan Mei lalu, saat membagikan sembako, para relawan melakukan pendataan tentang apa yang dibutuhkan duafa di hari kemenangan. Jawaban mereka beragam, ada yang butuh mukena, jarik, baju koko, sarung mau pun peci. Untuk itu, satu persatu keinginan mereka dicatat sehingga tak ada satu pun yang meleset. Didukung donatur (disebut hamba Allah) yang datang dari berbagai kota bahkan luar negeri, akhirnya semua bingkisan lebaran bisa dipersiapkan pada H- 5.

Para hamba Allah, lanjut Bamset, merupakan hal yang tak terpisahkan bagi Relintas. Ibarat dua sisi mata uang, ada donatur tanpa relawan seluruh kegiatan sosial tak mampu berjalan, demikian pula sebaliknya. Yang pasti, keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni berupaya memuliakan duafa. Minimal, mengurangi kemiskinan. " Pasalnya, banyak sasaran kami yang tidak terjangkau oleh Program Keluarga Harapan (PKH)," jelas Bamset.

PKH yang merupakan produk primadona pemerintah, implementasinya di lapangan, kata Bamset, banyak yang melenceng. Dampaknya, duafa yang hidupnya sudah setengah mati, tak tersentuh. Bahkan, satu hari sebelum bingkisan lebaran dibagikan, pihak Relintas mendapat laporan adanya kakek berusia 74 tahun, yang sudah empat hari hanya berbuka puasa dengan minum teh

Mbah Tasmo yang empat hari berbuka dengan teh (foto: dok pri)
Mbah Tasmo yang empat hari berbuka dengan teh (foto: dok pri)
" Malam hari, kami para relawan harus mendatangi Dusun Jelok, Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang untuk mengantar sembako ke rumah mbah Tasmo Rejo. Setelah kami cek, ternyata benar adanya. Di rumahnya tidak ditemukan sebutir beras pun," jelas bamset serius.

Agar kejadian yang sama tak lagi terulang, Bamset meminta agar relawan selalu memonitor para sasaran Relintas yang menjadi orang tua asuh mereka. Sebab, di gudang basecamp Relintas, setiap saat selalu tersedia puluhan paket sembako yang sengaja dipersiapkan mengantisipasi hal- hal serupa. " Saya tidak mau dengar adanya kejadian seperti itu terulang kembali," tandasnya.

Seperti biasa, bergaya dulu sebelum bergerak (foto: dok pri)
Seperti biasa, bergaya dulu sebelum bergerak (foto: dok pri)
Tetap Berpuasa

Hampir 15 menit Bamset memberikan pengarahan, akhirnya pk 14.30, relawan yang terbagi menjadi 5 kelompok mulai bergerak menuju sasaran masing- masing. Karena sebagian besar relawan tetap menjalankan ibadah puasanya, maka agenda blusukan ke berbagai pelosok pedesaan dilakukan sembari menahan lapar dan dahaga. Kendati begitu, mereka senantiasa antusias.

Bamset sendiri sangat mengapresiasi keberadaan relawannya, di mana, mendekati hari raya Idhul Fitri, mereka tengah sibuk mempersiapkan segala pernak pernik lebaran. Kendati begitu, mereka tetap antusias melayani duafa. " Saya tahu persis, mereka banyak yang memiliki masalah ekonomi. Tapi, tetap saja mereka ngotot ikut berbagi," jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun