Dalam setiap kegiatan yang digelar Relawan Lintas Komunitas (Relintas) Kota Salatiga, selalu terselip anak- anak yang berbaur di dalamnya. Kendati sepintas mereka hanya ikut bermain, namun, sebenarnya ini merupakan bagian pendidikan dini terhadap kepedulian sosial. Seperti apa kiprah mereka, berikut catatannya.
Para relawan yang tergabung dalam Relintas, terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berlatar sosial berbeda. Tak sedikit para ibu- ibu muda yang masih memiliki anak- anak usia TK mau pun SD yang ikut bergabung. Konsekuensinya, setiap kegiatan seperti bedah rumah atau berbagi sembako bagi duafa, anak- anak tersebut harus ikut serta.
Kelonggaran yang diberikan kepada para relawan, lanjut Bamset, bertujuan agar edukasi mengenai pentingnya kepedulian sosial bisa dilakukan sejak dini. Sehingga, nantinya saat anak- anak itu sudah dewasa, akan memiliki empati dan simpati terhadap duafa- duafa yang membutuhkan uluran tangannya.
" Yang pasti, ekspektasi kami, kelak anak- anak itu mampu tumbuh menjadi sosok yang tidak egois, peka terhadap lingkungannya dan tentunya sigap dalam membantu pihak- pihak yang membutuhkannya," jelas Bamset.
Al yang merupakan anak Susilowati, warga Jalan Imam Bonjol Kota Salatiga, sejak usia 2 tahun sudah mulai dikenalkan dengan dunia sosial. Maklum, ia lahir tanpa sempat mengenal ayahnya yang meninggal lebih dulu. " Karena di rumah tak ada yang mengasuh, otomatis setiap kegiatan sosial, dia harus ikut serta," kata Susilowati.
Keberadaan Al di tengah para relawan dewasa, kadang membuat malu orang- orang yang mampu berbuat untuk duafa, namun enggan melakukannya. Dengan berbagai dalih, awalnya mereka menolak bergabung di relintas, tapi setelah melihat seorang anak kecil yang memegang sapu, ikut bersih- bersih, akhirnya hati mereka tergerak. " Ketika aktifitas Al saya unggah di media sosial, akhirnya ada beberapa teman yang ikut bergabung," ungkap Susilowati.
Menurut Nana, kendati dirinya aktif dalam berbagai kegiatan sosial, namun ia enggan meninggalkan kodratnya sebagai seorang ibu. Untuk itu, agar selalu dekat dengan putri bungsunya, maka Cantika selalu diajaknya. " Kebetulan di Relintas hal ini tidak pernah dipersoalkan, jadinya Cantika juga happy- happy saja," jelas Nana.