Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merawat Kesenian Reog ala Salatiga

18 April 2016   17:28 Diperbarui: 18 April 2016   22:37 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai warga Kota Salatiga, secara pribadi saya mengapresiasi langkah-langkah pihak terkait yang masih keukeuh mempertahankan seni tradisional ini. Sekedar catatan, di Salatiga terdapat sekitar 30 grup reog yang secara rutin mengikuti berbagai hajatan. Meski di kalangan masyarakat perkotaan kerap menganggap kesenian reog maupun jatilan adalah kesenian ndeso yang hanya layak dikonsumsi rakyat pinggiran, Salatiga berpikir lain. Bila tak dirawat dengan baik, mungkin sepuluh tahun mendatang istilah reog tinggal dongeng pengantar tidur sibuyung. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun