Hingga dua putrinya beranjak remaja, Joko mulai berpikir membentuk group musik sendiri. Setelah CJC terbentuk, ternyata respon pecinta jazz cukup antusias. Dari sekedar undangan manggung di acara- acara resmi, mereka juga langganan berbagai pagelaran musik jazz, baik di Salatiga, Solo hingga kota- kota lainnya. Publik yang kerap menyimak penampilan mereka, mayoritas mengacungkan jempolnya.
Karena kepiawaiannya bermusik, Classica dan Jazz belakangan dipercaya produser film Ari Sihasale untuk menggarap musik di film besutan suami Nia Zulkarnaen tersebut. Kendati genre jazz memiliki segmen pasar yang terbatas, namun Joko tetap optimis tiga putrinya bakal mampu berkibar sebagai musisi jazz tentunya. Ia percaya penuh baik Classica, Jazz serta Concerta mempunyai masa depan cerah dengan menekuni musik.
Saya yang awam dengan genre musik jazz ini saja, melihat penampilan CJC secara langsung, “dipaksa” mengakui bahwa permainan anak- anak itu sangat memukau. Mereka bermain profesional, kendati hanya “ngamen” di resto. Saya meyakini, semisal Joko mau memboyong keluarganya ke Jakarta, tangga sukses tak sulit diraih. Entah kenapa, ia sepertinya lebih betah ngendon di Salatiga. “ Salatiga kota yang nyaman ,” ungkapnya.
Bagi penikmat musik jazz yang ingin menyaksikan kebolehan anak-anak CJC memainkan berbagai alat musik, anda bisa bertandang di Resto Joglo Ki Penjawi setiap hari Senin malam dan hari Selasa malam di Lounge Café Laras Asri Salatiga. Percayalah, apa yang disuguhkan oleh “pengamen- pengamen” ini, sangat layak dinikmati. Saat saya meninggalkan lokasi, sayup- sayup terdengar alunan lagu Campursari. Asyik….(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H