Nama Septi Peni Wulandani, ibu tiga orang anak warga Kota Salatiga ini adalah penemu metode Jarimatika. Di luar itu,  istri dari Dodik Mariyanto tersebut memang mengkalim dirinya sebagai sosok ibu rumah tangga profesional.Berikut catatan  penutup saya, semoga mampu menginspirasi ibu- ibu di Indonesia.
Septi yang sukses menggulirkan metode Jarimatika, saat ini sudah hak cipta Jarimatika dan membuat franchise. Sekarang, Jarimatika telah mempunyai sekitar 500 gerai yang tersebar di 120 kabupaten/ kota, baik di Jawa mau pun luar pulau Jawa. Kendati begitu, bukan berarti ia lantas bisa ongkang- ongkang kaki di rumahnya yang terletak di Jalan Margosari PR 4 Kota Salatiga. Sebagai ibu rumah tangga profesional, dirinya memiliki agenda padat. Selain mengelola sekolah alam yang diberi nama School of Life Lebah Putih, dia juga mengendalikan Institut Ibu Profesional (IIP).
Sedikit tentang Jarimatika hasil temuannya, sebenarnya merupakan metode agar anak bisa menerima pelajaran matematika yang selama ini dianggap sebagai momok yang menakutkan. Dengan menggunakan jari- jari tangan, maka operasi Kali,Bagi, Tambah,Kurang mampu dilakukan tanpa alat bantu apa pun. Metode akan sangat efektif bila dikuasai orang tua sehingga mampu mengajarkan pada anak- anaknya.
Di Jarimatika, tangan kanan digunakan untuk melambangkan satuan, sedang tangan kiri dimanfaatkan melambangkan puluhan. Sebagai contoh, angka 1 diwakili jari telunjuk tangan kanan, angka dua oleh jari tengah tangan kanan, angka 3 oleh jari telunjuk, jari tengah dan jari manis tangan kanan, angka 4 diwakili jari telunjuk, jari tengah ,jari manis dan jari kelingking tangan kanan serta angka 5 diwakili jari jempol tangan kanan.
Untuk angka 6 diwakili jari jempol dan jari telunjuk tangan kanan, angka 7 oleh jari jempol, jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan, angka 8 diwakili jari jempol, jari telunjuk, jari jari tengah dan jari manis tangan kanan serta angka 9 diwakili oleh lima jari tangan kanan. Â Penggunaan untuk tangan kiri, sama dengan tangan kanan hanya bilangannya 10,20,30 dan seterusnya.
Dengan penggunaan jari- jari tangan tersebut, nantinya untuk perkalian, pembagian, penambahan mau pun pengurangan mampu dilakukan secara mudah. Kendati begitu, agar mampu menguasainya, maka seseorang harus mengikuti semacam les di gerai- gerai Jarimatika yang tersebar di sekitar 120 kabupaten/ kota di Indonesia. Bahkan, total gerai yang ada sudah mencapai di atas 500 lokasi.
Septi yang pantang mengenakan daster saat di rumah pada jam kerja, sepertinya menjadi perempuan yang super sibuk. Selain aktif berbicara di berbagai seminar , ia juga merupakan pendiri School of Life Lebah Putih dan IIP. Konsekuensinya, dirinya setiap saat harus mampu mengendalikan opersional dua lembaga pendidikan tersebut. Tak heran bila pk 07.00, dia telah rapi bak orang kantoran.
School of Life Lebah Putih
Berangkat dari kepedulian Septi terhadap dunia pendidikan anak- anak yang terkesan sangat formal, akhirnya ia membenamkan investasi untuk mendirikan sekolah bernuansa alam. Dengan nama School of Life Lebah Putih, kurikulum yang dipergunakan sebenarnya standar seperti galibnya sekolah – sekolah lain. Yang membedakan adalah cara pembelajaran mau pun wujut sekolahnya yang seolah diprogram di alam bebas.
Sekolah yang berlokasi di Jalan Sidomulyo, Ngawen, Sidomukti, Kota Salatiga ini, di mata anak- anak memang sangat menarik. Didirikan tahun 2009, awalnya Septi hanya mengontrak rumah. Setahun kemudian, ia mampu membangun kompleks sekolah di areal yang cukup luas dan serba hijau. School of Life Lebah Putih menerima murid TK dan SD, metode pembelajarannya sangat menarik. Sebab, siswa dituntut untuk aktif mengetahui berbagai kehidupan alam.