Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Selfie di Puncak Merapi, Naas Menjemput Eri

18 Mei 2015   03:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:52 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14318957031673009751

[caption id="attachment_418153" align="aligncenter" width="602" caption="Foto Eri Yg Diambil Dicky Temannya (Foto: dok Dicky)"][/caption]

Kendati posisinya sudah diketahui, namun, tim Search and Resque Daerah Istimewa Yogyakarta (SAR DIY) hingga Minggu (17/5) malam tetap belum berhasil mengevakuasi tubuh Eri Yunanto (21) pendaki yang diduga terjatuh di dasar kawah Gunung Merapi.

Tim SAR yang dibantu sekitar 100 pendaki, sebenarnya telah berhasil mendeteksi keberadaan Eri melalui dokumentasi foto yang direkam melalui pesawat mini tanpa awak atau drone. Sulitnya medan yang memiliki kedalaman hampir 150 meter, serta adanya gas beracun membuat tim penolong menemui kendala untuk mengangkat tubuh mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta tersebut.

Sebagaimana dilansir kompas.com, Minggu (17/5), Eri bersama lima rekannya Sabtu (16/5) pagi melakukan pendakian ke puncak gunung Merapi. Mahasiswa semester 6 yang memang getol naik gunung ini, sejak lama memiliki motivasi untuk berfoto di Puncak Garuda. Keinginan melakukan selfie di lokasi yang sangat berbahaya itu, sebenarnya ibarat berjudi dengan maut. Sebab, posisi batu berada di bibir kawah. Terpeleset sedikit, nyawa taruhannya.

Sebelum menaiki batuPuncak Garuda Eri sudah diperingatkan oleh pendaki lainnya agar tidak ragu merambat batu tersebut. Bila ada keraguan, hendaknya niatmengambil gambar dirinya segera dibatalkan. Nampaknya peringatan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Eri yang baru saja mendaki gunung Rinjani, tanpa gamang, ia berhasil menaklukkan Puncak Garuda.

Pada saat bertengger di Puncak Garuda, rekannya yang bernama Dicky sempat mengambil gambar dirinya sebanyak dua kali. Usai selfie, sebenarnya Eri berniat turun. Sayang, keraguan menyergap dirinya. Akibatnya fatal, kakinya tergelincir dan dalam hitungan detik, tubuhnya terjun bebas menuju kawah Merapi.

Apa yang menimpa Eri, memang sungguh menyedihkan. Sebagai orang yang pernah beberapa kali melakukan pendakian, saya tak habis pikir. Kenapa ia harus mengambil gambar diri di tepian maut ? Padahal, untuk merambat naik ke batu Puncak Garuda, sepanjang yang saya ketahui, membutuhkan nyali besar. Ibarat pertaruhan nyawa, kecelakaan yang mampu merenggut jiwa batasannya hanya setipis kulit bawang.

Banyak Pantangan

Sebagai pendaki yang cukup berpengalaman, seharusnya Eri sangat sadar, bahwa tingkat bahaya berada di Puncak Garuda teramat sangat besar. Letaknya yang persis di bibir kawah, memiliki resiko tinggi untuk tergelincir. Dan, semisal hal tersebut terjadi, akibatnya sangat fatal. Susah menebaknya, mengingat kedalaman kawah mencapai ratusan meter.

Saya tak mau menduga- duga terhadap nasip Eri yang berada jauh di bawah sana, sebab, baru sekarang ini terjadi seseorang terjatuh di kawah Merapi yang terkenal angker tersebut. Kendati begitu, saya berharap dirinya mampu diselamatkan oleh tim SAR. Dan yang paling penting, kasus itu tak terulang lagi pada pendaki lainnya.

Di kalangan para pendaki, naik ke gunung (termasuk Merapi), boleh percaya boleh tidak, banyak pantangan yang wajib diikuti. Entah rasional atau tidak, faktanya banyak pendaki (termasuk saya sebagai veteran) “terpaksa” harus menurutinya dengan rasa ikhlas. Berikut beberapa pantangan dalam pendakian :

1.Jangan meninggalkan sampah atau kotoran lainnya

2.Jangan memiliki keinginan mendapatkan sesuatu dari gunung tersebut

3.Jangan bersikap jumawa (sombong), takabur atau pongah

4.Jangan mengeluh selama dalam perjalanan

5.Jangan sekali- kali mempunyai fikiran kotor (mesum)

6.Jangan melakukan pendakian dengan personil berjumlah ganjil

7.Jangan bersiul- siul

8.Untuk pendaki perempuan, jangan lakukan pendakian saat haid

Itulah beberapa pantangan saat melakukan pendakian, kendati sepertinya sangat remeh, tetapi mayoritas pendaki tak berani melanggarnya. Entah bagaimana penjelasan rasionalnya, saya pribadi berpendapat hal tersebut tak ada jeleknya untuk dipatuhi. Bagi yang ingin melanggarnya, silahkan mencobanya sendiri. Soalnya, kalau sekarang saya lebih memilih berada di rumah dibanding berlelah lelah mendaki gunung. (*)

Sumber :

regional.kompas.com/Ini.Foto.Detik-detik.Sebelum.Eri.Jatuh.ke.Kawah.Merapi?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun