Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Edan, 10 Gembong Narkoba Kabur Dari BNN

31 Maret 2015   13:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:44 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1427782806124126616

[caption id="attachment_406775" align="aligncenter" width="370" caption="BNN (foto: Ist)"][/caption]

Sedikitnya 10 orang gembong narkoba yang diduga merupakan kelompok Aceh, Selasa (31/3) pagi berhasil kabur dari tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terletak di Cawang, Jakarta Timur.

Perihal kaburnya para gembong narkoba ini, ditayangkan oleh stasiun televisi swasta TV One dalam program berita Kabar Siang, pk 12.00. Di mana, dalam tayangan secara langsung, ikut diperlihatkan tembok tahanan yang berhasil dijebol kelompok tersebut.

Melihat kondisi tembok tahanan yang memiliki pengamanan berlapis, seperti terdapat sekat besi dan tembok pagar yang tingginya mencapai sekitar 4 meter, sepertinya telah terjadi keteledoran besar terhadap penjaga. Diakui atau tidak, penjaga tak melakukan prosedur tetap (Protap) sebagaiman mestinya.

Untuk membongkar tembok tahanan yang memiliki lapisan besi cor, logikanya bukanlah hal mudah. Selain membutuhkan peralatan keras, juga perlu waktu yang cukup lama, bahkan bisa makan waktu berhari- hari. Sebab, dalam keadaan normal, melobangi tembok tebal itu butuh waktu sedikitnya 1 jam, tentunya dengan dukungan peralatan yang memadai.

Jadi, bila gerombolan bandit tersebut mampu meloloskan diri dengan cara menjebol tembok tahanan dan kabur melompati pagar tembok setinggi 4 meter, kiranya sangat mustahil bisa terjadi tanpa dukungan pihak lain. Bantuan pihak lain akan terungkap setelah para tersangka berhasil ditangkap kembali, apakah melibatkan pihak luar atau pihak dalam. Yang jelas, kasus ini harus  mendapat atensi penuh pimpinan BNN.

Bila melihat tayangan di layar kaca, para gembong narkoba ini berhasil membuat dlobang yang ukurannya cukup dilewati manusia dewasa. Edannya lagi, sama sekali tidak terdeteksi oleh penjaga yang seharusnya tiap jam melakukan kontrol. Lantas, siapa saja nama- nama gembong narkoba tersebut ? Kepala Bagian Humas BNN Kombes Slamet Pribadi belum mau memberikan keterangan. Menurutnya, penjelasan resmi akan disampaikan pk 13.00 siang ini.

Kendati begitu, bila merunut data yang ada, kelompok narkoba yang berhasil memperdayai petugas ini, diduga adalah kelompok Aceh yang diringkus BNN pada hari Minggu (15/2) lalu. Di mana, dalam operasi yang digelar secara mendadak di desa Alue Bu, kecamatan Pereulak Barat, Kabupaten Aceh Timur ikut disita 78.106,6 gram sabu, uang tunai Rp 49.300.000,00. 3 jenis senjata api pistol dan senjata api laras panjang M16 berikut amunisinya.

Dengan melihat hasil sitaan tersebut, maka kelompok ini termasuk katagori penjahat narkoba yang berbahaya. Sebab, selain memiliki jaringan yang rapi dan terstruktur, mereka juga mempunyai senjata- senjata yang mematikan. Hendaknya, BNN beserta jajaran kepolisian mampu sigap meringkus para buronan itu sedini mungkin. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun