Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Para Pejabat Teras di Salatiga Tolak Tempati Rumah Dinas

27 Februari 2015   00:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:27 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rusunawa Cabean Dijejali Warga Salatiga Yang Tak Punya Rumah (Foto: Bambang)

Para pejabat di Kota Salatiga memang aneh, sudah disiapkan rumah dinas oleh Negara, tapi mereka kompak menolaknya. Mulai dari Walikota, Wakil Walikota hingga Sekda, enggan menempatinya.

Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan ribuan masyarakat di kota kecil tersebut, mereka yang tidak memiliki tempat tinggal, secara berjamaah harus membayar biaya kontrak rumah yang saban tahun selalu melonjak. Sementara ratusan lainnya yang lebih beruntung, tinggal di Rusunawa di Cabean, Mangunsari, Sidomukti, Kota Salatiga.

Walikota Salatiga Yulianto SE MM yang menjabat sejak pertengahan tahun 2011, sejak awal menjabat sebenarnya enggan menempati rumah dinasnya yang berada di jalan Diponegoro nomor 1. Hingga setahun kemudian, ia memboyong anak istrinya di rumah dinas yang berdiri sejak jaman Belanda tersebut.

1424946804558969581
1424946804558969581
Rumah Dinas Walikota Yang Sunyi Tanpa Penghuni (Foto: Bambang)

142494693590110590
142494693590110590
Rumah Dinas Wakil Walikota Juga Kosong (Foto: Bambang)

Sayang, kenyamanan tinggal di rumah dinas yang selalu dijaga Sat pol PP selama 24 jam ini, tak berlangsung lama. Menjelang istrinya, Titik Kirnaningsih akan dieksekusi Kejaksaan, yakni di pertengahan tahun 2014, ia kembali memboyong keluarganya ke rumah pribadinya.

11-12 dengan Yulianto, Wakil Walikota Salatiga M. Haris nampaknya juga tak betah menempati rumah dinasnya di jalan Imam Bonjol Kota Salatiga. Entah dengan pertimbangan apa, ia lebih betah tinggal di rumahnya yang terletak di desa Butuh RT 20 RW 11 Tengaran, Kabupaten Semarang atau sekitar 8 kilo meter dari Salatiga.

Rumah dinasnya yang lumayan sejuk, hanya dijaga beberapa personil Sat Pol PP. M. Haris hanya menggunakan rumah dinas tersebut saat ada acara- acara tertentu. Selepas jam kerja, ia lebih suka berada di rumah pribadinya sambil melakukan aktifitas pengajian rutin.

Bila Walikota dan Wakilnya emoh menempati rumah dinasnya, lantas bagaimana denganSekretaris Daerah Kota Salatiga ? Drs Agus Rudyanto yang menjabat sejak 5 tahun lalu, sepertinya lebih dulu mengambil langkah tersebut. Rumah dinasnya di jalan Seruni nomor 2 Kota Salatiga, dibiarkan kosong melompong tak berpenghuni. Kendati beberapa kali direnovasi, namun tidak pernah ditempati.

“ Rumah dinas Sekretaris Daerah memang tidak ditempati pak Rudy, tetapi rumah itu sering dipakai untuk kegiatan- kegiatan dinas,” kata Kabag Humas Pemerintah Kota Salatiga, Adi Setiarso SE ketika dikonfirmasi.

14249471732102288630
14249471732102288630
Eks Rumah Ketua DPRD Mangkrak Tak Terurus (Foto: Bambang)

Dalam penelusuran hari Kamis (26/2), ternyata tak hanya rumah dinas eksekutif saja yang dikosongkan. Rumah- rumah dinas pimpinan DPRD setempat yang terletak di Cabean, Mangunsari, Sidomukti, Kota Salatiga juga tak ditempati. Rumah dinas para politisi yang dibangun tahun 2002 ini, sejak berdiri belum pernah ditinggali para pimpinan dewan.

Dari empat rumah pimpinan DPRD yang ada, dua unit ditempati orang lain. Dua unit lainnya nampak kosong. Bahkan rumah dinas untuk Ketua yang cukup representatif, terlihat kumuh tak terurus. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Salatiga Faturahman SE MM menjelaskan bahwa rumah- rumah dinas itu sudah dikembalikan ke pemerintah kota.

1424947349175077691
1424947349175077691
Rumah Dinas Sekwan Kosong Sangat Memperihatinkan (Foto: Bambang)

“ Pimpinan dewan sudah mendapat tunjangan perumahan, jadi rumah- rumah dinas yang ada dikembalikan dan menjadi asset pemerintah kota,” kata Faturahman. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun