Mohon tunggu...
Bambang Pinuji
Bambang Pinuji Mohon Tunggu... -

Hanya orang biasa yang ingin menjadi biasa pula

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pernah Kau Berkisah (1)

24 Februari 2011   11:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:18 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih kuingat meski belum sempat kucatat, celoteh riangmu tentang indah Sungai Pasig, ratusan kupu-kupu melenggokkan tari asmara diantara rerimbun hijau angsana tua dan kabutpun menyesap diantara rindang dahannya. Senja itu dinding Intramuros semerah saga, menyergah lamunmu tentang Jogja tercinta.

Aku rindu.. bisikmu, menyelipkan impian pada sel-sel bawah tanah seperti saat kita kelelahan bergandengan tangan sepanjang lorong gelap Gua Selarong. Kita pernah bermimpi sama, menyatukan dua jiwa dalam satu payung kencana melibas hujan lara, memadu cinta sorga. Aku dan kamu menyaksikan anak-anak kita berkejaran didepan Gereja San Agustin, lantas berebut kursi diatas jeepney warna-warni.  Hmmm... betapa indahnya....

Kututup laptop...., dan wajahmu menari dalam remang tiga dimensi.

Jogja, 1 Januari 2008

Manila, pada jam yang beda...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun