Sulit untuk menyangkal bahwa liga Inggris adalah liga terbaik untuk saat ini. Memang untuk menentukan yang terbaik kembali lagi ke selera masing-masing. Namun dilihat dari banyak aspek, Premier League unggul dari liga-liga lainnya. Bisa dibilang, liga inggris adalah liga termahal dimana ratusan juta  poundstering diputarkan disana. Pemain-pemain megabintang dengan bergaji selangit berkumpul disini.Tetapi masih banyak juga penggemar dari liga lain, terutama liga Italia, yang masih setia mengikuti perkembangan sepakbola di negeri spaghetti itu. Bisa dilihat dari situs-situs berita sepakbola ternama seperti Goal.com, dimana berita-berita dari Serie A termasuk yang paling banyak dibaca pengunjung. Walaupun beberapa tahun terakhir Serie A kalah pamor dari liga Inggris dan liga Spanyol, bahkan liga Jerman. Berikut beberapa alasan mereka yang tetap setia menonton Serie A:
1. Penghasil bintang-bintang muda baru
Semenjak 1980-an sampai 1990-an Serie A terkenal sebagai liga pengumpul bintang-bintang terbaik dunia. Dan semenjak pamornya merosot pasca Calciopoli 2006, Serie A mulai merintis ‘peran’ barunya sebagai pencetak bintang-bintang baru. Sebut saja Lorenzo Insigne, Domenico Berardi, El Shaarawy, Florenzi, dan banyak lagi. Sebagian dari mereka sudah dilego ke klub luar Italia semisal Edinson Cavani, Alexis Sanchez, Erik Lamela, hingga Marco Verratti.
2. Klub-klub yang punya sejarah panjang
Sebut saja Juventus, AC Milan, atau Inter sekalipun masing-masing punya sejarah panjang nan mengagumkan sehingga sulit bagi penggemarnya untuk berpindah hati ke klub lain sekalipun prestasi klub kesayangannya tengah terpuruk.
3. Gaya permainan yang khas
Klub-klub Italia terkenal karena mengusung taktik catenaccio, taktik pertahanan grendel yang sudah dipakai semenjak dulu sekali. Dan kini, dengan kedatangan pelatih-pelatih muda nan potensial macam Antonio Conte, Vicenzo Montella, Rafael Benitez, Rudi Garcia, dll perlahan klub Italia mulai menyukai gaya permainan menyerang nan cepat ala klub-klub Inggris atau Spanyol. Namun dengan tidak meninggalkan taktik lama mereka. Itulah keunikannya. Selain itu, Italia terkenal dengan passing-passing jarak jauh yang indah karena banyak yang tepat sasaran, itulah salah satu keindahan Italia, beauty of Serie A.
4. Tifosi yang fanatik
Salah satu daya tarik yang paling memikat saya untuk selalu menonton liga Italia adalah perilaku suporternya yang selalu atraktif di setiap pertandingan. Mereka membentangkan banner, spanduk, bendera, flare, dan nyanyian yang berisik sepanjang laga. Dan asap kembang api yang membumbung ke langit stadion setiap sesaat sebelum pertandingan digelar mengingatkan saya dengan liga Indonesia. Berbeda dengan supporter klub-klub Inggris atau Spanyol yang lebih sering duduk manis di kursi penonton sambil bernyanyi ketimbang beraksi gila seperti halnya di Italia.
5.Faktor kebencian yang melekat
Di Italia, factor kebencian antara 1 klub dengan klub yang lainnya masih sangat kentara. Contohnya Juventus dan Inter Milan yang memiliki dendam bersejarah panjang dan berakhir dengan kasus Calciopoli 2006 silam(mudah-mudahan saja ini yang terakhir). Atau AS Roma vs Lazio, derby ibukota yang selalu panas dalam-luar lapangan dan tak jarang memakan korban. Dan yang ramai akhir-akhir ini, fanatisme kedaerahan antara klub-klub utara Italia dengan klub selatan Italia, antara Juventus-Napoli atau Inter Milan-Napoli. Intinya, mendukung satu klub ‘kurang afdol’ kalau tidak membenci klub lain. Dan Italia adalah surga untuk itu.
6.Presiden dan petinggi klub yang eksentrik
Di Italia, peran presiden klub begitu menonjol dan tak jarang mengintervensi terlalu jauh klub yang dipimpinnya. Contohnya, Silvio Berlusconi, presiden penggila wanita yang sering mempengaruhi pemilihan
7. Faktor Erick Thohir
Yup. Ini yang terakhir, sekaligus yang paling penting(mungkin). Erick Thohir mengakuisisi 70% saham Inter Milan dari Massimo Moratti pada akhir 2013. Dan setelah pengambilalihan itu, Erick pun didaulat menjadi presiden Inter Milan, pertama kalinya orang Asia memimpin klub Italia, dan kedua kalinya orang non-Italia memimpin klub Italia. Hal ini tentu saja mendapat banyak atensi di sana, dan tentu saja rakyat Indonesia,
Forza Serie A Italia! Forza Erick Thohir!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H