Meja yang bersedih
Tidak lagi Tuan memelai
Berjemur pagi yang rindang,
memasuki musim penghujan
tahun tahun berlalu.
Kapan waktu yang tepat berhenti berharap?
Debu datang memeluknya,
laba-laba numpang bersarang
Akar pohon pada tembok
Ah, Tuan...
Mungkin betul sudah sibuk kamu
dengan proyek baru hidupmu
dalam surga.
tidak mengabari lewat geretak pintu,
tidak lagi mengunjungi dalam mimpi
yang sepi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!