Mohon tunggu...
kardes
kardes Mohon Tunggu... Lainnya - tukang

sedikit lagi jadi mahanganggur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi| Meja yang Bersedih

20 Desember 2024   18:47 Diperbarui: 20 Desember 2024   18:47 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meja yang bersedih
Tidak lagi Tuan memelai

Berjemur pagi yang rindang,
memasuki musim penghujan
tahun tahun berlalu.

Kapan waktu yang tepat berhenti berharap?

Debu datang memeluknya,
laba-laba numpang bersarang

Akar pohon pada tembok


Ah, Tuan...
Mungkin betul sudah sibuk kamu
dengan proyek baru hidupmu
dalam surga.

tidak mengabari lewat geretak pintu,
tidak lagi mengunjungi dalam mimpi
yang sepi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun