[caption id="attachment_341143" align="aligncenter" width="300" caption="Suhardono, kader Demokrat, sekaligus anggota DPRD Gunungkidul. Dok Bewe"][/caption]
Susilo Bambang Yudhoyono, Jelang sore hari (baca: jelang masa jabatan berakhir) menerima cendera mata pahit. Mentri ESDM Jero Wacik ditetapkan menjadi tersangka pemerasan.
Cobaan yang menimpa Partai berlambang mercy warna biru ini demekian beruntun. Banyak pihak menilai terpaan tersebut sangat berat. Satu demi satu kader terbaiknya tersungkur di kubangan KPK sebagai tersangka, bahkan terpidana.
Nazarudin, Andi Alfian Malarangeng, Anas Urbaningrum, Sutan Batugana, hingga Jero Wacik, awalnya adalah kader terbaik. Tak pernah mengira, bahwa mereka sekarang terbalik menjadi kader terburuk.
“Roda dan Badai sedang bergerak. Dan gerakan tersebuttidak berpihak kepada Partai Demokrat. Ini konsekuensi logis dari sikap Partai Demokrat dalam hal penegakan hukum tanpa pandang bulu,” kata Suhardono, Politisi Partai Demokrat, Kamis pagi, di Semanu, 4/9/2014.
Suhardono mengakui, bahwa banyak kader yang keblinger. Tetapi visi tak pandang bulu, sopo sing salah bakal seleh, adalah sikap ksatryia yang selalu didukung oleh kader partai yang berada di daerah.
“Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang penting kader Demokrat Gunungkidul tetap mendukung sikap Pak SBY dalam hal penegakan hukum,” pungkasnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI