[caption id="attachment_331139" align="aligncenter" width="595" caption="Mengintip Hilal di Watu Amben. Dok Bewe"][/caption]
Kepala Kementrian Agama (kemenag) Kabupaten Gunungkidul, Sleman, serta Kemenag DIY, kemarin, Jumat Paing pukul 17.34 rukyat hilal di Watu Amben, Bukit Brambang, Patuk, Gunungkdul. Sidangdipimpin Drs. ArifIrfan, MA, hakim Kantor Pengadilan Agama Wonosari dipandu Isti Rohani. Hasilnya, hilal tidak terlihat. Kepastian hukum penetapan 1 Ramadhan, menungu sidang isbat.
Badan Hisab Rukyat (BHR) Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan detail data hisab bulan Ramadhan 1435 Hijriah. Bulan tengelam pukul 17.34.06’ WIB, pada azimut 288 derajat 42’. Sementara Matahari terbenam pukul 17.31.14’ WIB pada azimut 293 derajat 25’.
Usia bulan, dilihat dari konjungsi Jumat 27 Juni 2014 pukul 15.10 WIB hanya 2 jam lebih 20 menit. Sementara standar untuk hilal terlihat, usia bulan harus 8 jam.
“Dalam cuaca secerah apa pun, hilal terlihat, kemungkinannya sangat kecil,” jelas Airf Irfan, Hakim Pengadilan Agama Wonosari di depan peserta sidang.
Arif Irfan menambahkan, dari sisi ketinggian, berdasarkan standar keilmuan, minimal 2 derajat. Saat ini, berdasarkan data, bulan berada di ketinggian dibawah 1 derajat.Gambarannya, bulan pada posisi 0 derajat 14’.
Untuk memulai puasa, demikian Arif Irfan mengatakan, masih menunggu sidang isbat yang akan dilakukan Kementrian Agama di jakarta Jumat malam. Kepastiannya, tanggal 1 Ramadhan, jatuh hari Ahad, 29 Juni 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H