Dengan penerangan lilin, teriring alunan musik Jawa (gamelan) gender dan siter, wisatawan bebas menikmati udara malam hari, di atas sungai Oya.
“Tetapi itu hanya paket pada musim kemaru Pak, di musim hujan, jelastidak mungkin wisatawan kita suguhi atraksi seperti itu,” kata Subandi mengakhiri penjelasannya.