Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Usus Warga Miskin Gunungkidul Sepanjang 32 Kilometer?

6 Desember 2014   02:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14177840291510224820

[caption id="attachment_358014" align="aligncenter" width="300" caption="Edy Praptono, Dok. Bewe"][/caption]

Jumlah rumah tangga miskin di Gunungkidul berdasarkan data Dinsosnakertran setempat tercatat 80.121 KK. Selama November Desember 2014, KK kategori miskin memperoleh santunan PSKS Rp 32.048.400.000,00.

“Dana segede itu, murni untuk mengisi perut alias sekadar penyokong beli beras. Jika dimanfaatkan untuk pembangunan jalan, akan sebanding dengan 32 Km,” ujar Ir.Edy Praptono, MSi. Kepla Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Gunungkidul, di ruang kerjanya, Jumat 5/12/2014.

Memang, bahwa dana PSKS jauh lebih besar dibanding dana alokasi khusus (DAK) yang dipergunakan untuk membangun jalan di Gunungkidul. Selama ini DAK yang untuk keperluan membangun jalan tidak pernah lebih dari Rp 8 milyar per tahun. Sementara akumulasi jalan kabupaten yang dikelola DPU sepanjang 686 Km.

Dijelaskan lebih rinci, jalan sepanjang itu, yang 108 km dalam kondisi rusak berat,dan yang 200 km perlu adanya peningkatan. Itu artinya jalan yang bisa dibilang mantab hanya 378 km. Sementara kekuatan dana APBN hanya bisa mencukupi untuk membangun 16 hingga 20 km.

Tetapi menurut Edy Praptono, pihaknya tidak pernah iri terkait dana yang dikucurkan melalui PSKS. “Itu kebijakan yang wajar diambil oleh negara, saat terjadi perubahan seperti persitiwa penaikan harga BBM tempo hari,” ujarnya.

PSKS, menurut Edy, di samping hak KK miskin, adalah merupakan kewajiban negara yang mau tidak mau harus dipenuhi sesuai amanat UUD 1945.

“Nominal Rp 32 milyar, adalah lebih dari cukup untuk membangun jalan sepanjang 32 km. Tetapi jangan diplesetkan ususnya orang miskin sepanjang itu,” kelakar Edy Praptono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun