Kita sering mendengar bahwa salah satu keuntungan membeli rumah adalah rumah bisa dijadikan sebagai aset investasi yang bagus. Hal ini dikarenakan harga rumah yang diperkirakan akan selalu naik. Tapi apakah benar harga properti akan terus melonjak ? Ataukah ada kemungkinan harga properti turun ?
Harga properti termasuk harga rumah , secara natural memang akan terus mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu. Namun, kita perlu mempertimbangkan bahwa investasi dalam properti juga memiliki risiko. Risikonya juga beragam yang bisa mengakibatkan harga properti tersebut bukan hanya tidak berkembang tapi malah turun.
Harga rumah, harga properti, harga tanah itu akan naik secara natural. Namun, namanya investasi itu kan tidak ada yang 100% bebas dari resiko. Nah , jadi properti pun, tanah pun itu tetap ada resikonya. Resikonya apa, ya resikonya macam-macam dan itu yang akan bikin harganya mungkin tidak naik, bahkan turun.
Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Harga Properti ?
Bencana Alam
Salah satu risiko yang seringkali dihadapi adalah bencana alam. Baik banjir, tanah longsor, atau kejadian seperti lumpur lapindo adalah contoh bencana alam yang bisa secara signifikan memengaruhi harga properti di suatu daerah. Kejadian semacam ini dapat membuat harga properti turun drastis.
Resikonya apa aja ? Misalnya ternyata rumah yang kita beli di suatu pemukiman, bahkan mungkin selama ini aman sejahtera, ngak pernah kena apa-apa. Eh, tau-tau kebanjiran. Misalnya kayak gitu. Itu bikin harga rumah di lingkungan tersebut akan jatuh.
Perkembangan Lingkungan Sekitar
Â
Selain itu, perkembangan lingkungan sekitar juga memainkan peran penting dalam menentukan nilai properti. Misalnya, jika suatu lingkungan mengalami kemunduran atau tidak berkembang. Hal ini dapat memengaruhi harga properti di daerah tersebut. Kurangnya fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan atau fasilitas rekreasi dapat membuat nilai properti stagnan atau bahkan turun.
Sebaliknya, lingkungan yang berkembang dengan adanya berbagai fasilitas dan infrastruktur yang memadai cenderung membuat harga properti di daerah tersebut meningkat. Contohnya, kehadiran pusat perbelanjaan atau mall, pertumbuhan kluster perumahan, atau adanya pengembangan infrastruktur yang mendukung, seperti jalan tol atau transportasi umum dapat menjadi pemicu kenaikan harga properti.