Shinto menegaskan penyidik sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Penyidik sudah melakukan pemetaan siapa saja yang mungkin melakukan kejahatan ini.
"Ada beberapa motif dan sedang diuji oleh tim yang ada," Korban bekerja pada salah satu agen dancer di Jakarta, namun sifatnya freelance," tambah Shinto.
"Kita masih terus selidiki," tutupnya.
Motif Asmara dan Ekonomi
Pihak kepolisian mengaku sudah mengetahui identitas pembunuh Kokom Komariyah atau Ira (20) seorang penari di klub malam yang ditemukan tewas bersimbah darah di kamar indekosnya beberapa waktu lalu.
Polisi berhasil menangkap dua orang pelaku pembunuhan terhadap Ira, penari di kelab malam itu. Dua pelaku berinisial Dono (samaran) (22) dan Jalal (samaran) (18) dibekuk di Jember, Jawa Timur.
Kepala Kepolisian Sektor Sawah Besar, Kompol Shinto Silitonga, menuturukan, pelaku nekat menghabisi nyawa Ira lantaran faktor ekonomi.
"Motif yang muncul ekonomi, tersangka butuh uang tapi korban tidak memberi," tutur Shinto. Shinto menambahkan, setelah menusuk tubuh korban hingga tewas, tersangka menggondol  telefon genggam dan sejumlah uang milik korban.
"Saat ini tersangka masih dilakukan pendalaman oleh penyidik. Mereka sebelumnya mempunyai hubungan pertemanan, jadi tersangka yang wanita berinisial JL berteman dekat dengan Ira," pungkasnya.
"Pelaku sudah teridentifikasi, sekarang sedang dicari," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya.
Polisi menduga, pelaku dan korban mempunyai hubungan yang dekat. Pasalnya, tidak ditemukan adanya kerusakan di dalam kamar indekos korban.