[caption id="attachment_171980" align="aligncenter" width="600" caption="admin/ilustrasi(shutterstock)"][/caption] Jika anda punya BlackBerry atau ikut grup di BBM, anda pasti sering mendapat info copy-paste (copas). Baik itu berupa cerita, informasi, gambar, ataupun sambungan alamat internet. Entah kenapa, sebagian orang sepertinya gampang melakukan copas. Hampir tiap hari, ada saja info-copas yang saya terima. Mungkin karena copas gampang dilakukan. Tak perlu mikir. Apalagi jika info copas yang disebar tampak menarik dan akan menjadi bahan obrolan, guyonan atau memantik tawa. Tinggal menekan menu, pilih salin, tempel, dan wooossshh.. kurang dari semenit info-copas sudah tersebar. Parahnya, biasanya info hasil copas dicopas kembali tanpa dilakukan kroscek. Jika dalam info-copas tersebut benar adanya, tentu tidak masalah. Yang masalah jika dalam info-copas tersebut terdapat kesalahan yang disengaja disebar di balik cerita. Dan tanpa sadar kita ikut menyebarkan cerita bohong yang menyudutkan seseorang. Terus terang saya tak terlalu suka dengan info-copas. Selain menganggap tidak kreatif, mungkin karena saya orangnya agak skeptis. Tiap info copas yang saya terima, selalu saya pertanyakan ulang dan kadang saya gugat. Jika saya tergoda untuk mengcopas info-copas yang saya terima, saya biasanya melakukan verifikasi sederhana. Diantaranya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyan agar yakin dengan info yang saya sebarkan. Daftar pertanyaannya antara lain: 1. Adakah orang yg dirugikan/tersinggung dengan info-copas tersebut? 2. Kira-kira apa tujuan info-copas tersebut. Siapa kira-kira orang pertama yang menyebar info-copas tersebut? 3. Apakah info-copas tersebut membuat penghakiman? Adakah makna lain yang disebar di luar ekspetasi orang-orang? 4. Kira-kira siapa yang tak suka, lebih dari kewajaran dengan info-copas tersebut? 5. Data-data yang ada di infocopas apakah sudah benar? 6. Mungkinkah tanpa sadar info-copas tersebut menabrak rambu-rambu etika? Dengan melakukan verifikasi sederhana tersebut, paling tidak saya sudah melakukan kroscek terhadap info yang saya dapatkan. Jika dari jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut saya mendapat jawaban yang pas di hati, maka info copas saya teruskan. Tak ada masalah. Ini penting karena menurut saya, saya bertanggungjawab penuh terhadap setiap kata yang akan saya kirimkan. Namun jika ada yang mengganjal, saya biasanya ajukan pertanyaan kepada si pengirim. Dan sayangnya, biasa dijawab dengan, "gak tau, cuma copas kok". Nah Lho!! Selamat meng-copas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H