Mohon tunggu...
Bambang Trismawan
Bambang Trismawan Mohon Tunggu... lainnya -

junior jurnalis. suka guyon, suka puisi, dan punya sisi-sisi preversenya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membaca Peluang Hatta di 2014

26 April 2011   12:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:22 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rencana pernikahan Pangeran Wiiliam dan Kate Middleton benar-benar menyedot perhatian publik. Bukan hanya kemegahan pesta pernikahan yang disiapkannya, tapi pernikahan tersebut akanmemuaskan dahaga tentang mimpi-mimpi manusia dari dongeng masa kecilnya.

Tentang pangeran yang menyunting gadis biasa, kereta kuda, sepatu kaca, gaun indah, pesta pernikahan yang meriah, menu makanan yang wah, dan lain sebagainya, dan lain sebagainya.

Di tanah air, rencana pernikahan tersebut hanya bisa disaingi oleh satu berita yang sama: DilamarnyaSiti Ruby Aliya Rajasa oleh Edhie Baskoro Yudhoyono.

Aliya, panggilan Siti Ruby Aliya Rajasa, adalah putri Ketua PAN Hatta Rajasa yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian. Sementara Ibas, panggilan Edhie Baskoro Yudhoyono, putra orang nomor satu di Indonesia saat ini sekaligus Sekjen partai berkuasa saat ini, Partai Demokrat.

Jadi dibandingkan rencana pernikahan pewaris tahta kerajaan Inggris itu, rencana pernikahan putra kedua SBY itu akan lebih rumit. Bagaimana tidak, jika pernikahan tersebut terjadi, berarti ada koalisi baru di kedua partai.

Memang akan susah sekali untuk tidak menghubungkan pernikahan tersebut dengan keadaan politik saat ini dan persiapan pemilu 2014 ke depan. Meski beberapa kaliHatta Rajasa meminta untuk tidak mengaitkan pernikahan anaknya dengan politik.

Saya malah teringat cerita dalam novel Taiko karangan Eiji Yoshikawa. Dimana putri dijadikan koalisi untuk memperluas kekuasaan. Pilihan selalu ada dua: berkoalisi atau dilibas habis.

Inilah mungkin yang disebut sebagai koalisi permanen. Koalisi yang diikat dengan janji suci.

Dan seperti koalisi-koalisi yang ada di tanah air, maka setiap koalisi selalu ditandai dengan perjanjian pembagian 'jatah'. Pertanyaannya, akan menjadi apa Hatta Rajasa si Pemilu 2014. Akan menjadi capres, cawapres, atau akan menjadi menteri. Mungkin malah tidak mendapat jatah apa-apa. Apa saja saya kira memang bisa saja terjadi.

Jikapun belum ada, maka perundingan bagi-bagi 'jatah'  akan lebih mudah.

Saya tidak tahu. Jadi kita lihat saja di 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun