"Tidak ada satu bidang pun yang bisa lepas dari tulis-menulis. Karena itu, tidak ada satu bidang pun yang tidak memerlukan para penulis alih-alih menyebut jasa penulisan."
Jika dihitung sejak 1994, saya lebih kurang sudah dua puluh tahun berkecimpung dalam dunia penulisan-penerbitan. Sejak itu pula hingga kini ada lebih dari 150 judul buku yang saya hasilkan. Lalu, sejak tahun 2000 saya sudah mulai memberi pelatihan yang lebih kurang hingga kini sudah empat belas tahun.
Dalam bukunya Hypnotic Writing, Joe Vitalae, sang penulis menyebut bahwa dirinya sudah berkecimpung dalam bidan penulisan selama 40 tahun dan dalam bidang pelatihan penulisan selama 15 tahun. Pukul rata dalam usia sudah kepala empat ini, saya baru menyamai setengah dari apa yang dilakukan Joe Vitalae.
Betul saya menikmati laut biru bisnis penulisan ini setelah memutuskan lepas dari dunia profesional sebagai pekerja dalam usia 40 tahun. Jadi, sejatinya sejak tahun 1995, saya sudah memulai usaha jasa penerbitan (publishing service), lalu pada 2008 saya menambah lagi usaha pengemasan gagasan menjadi buku atau populer disebut book packager. Belajar dari pengalaman, fokus saya pun kini ditajamkan pada jasa penulisan buku dan dokumen tertentu untuk pasar korporat/pemerintah ditambah pasar akademis/perguruan tinggi.
Artinya, saya lebih banyak berkutar di ranah penulisan bisnis (business/PR writing) dan ranah penulisan akademis. Itulah laut biru karena dunia penulisan terdiri atas banyak ranah atau orang kerap menyebutnya sebagai genre.
Beruntung saya mendapatkan bekal publishing science dari Prodi D3 Editing Unpad pada tahun 1991, lalu saya lanjutkan dengan studi S1 Sastra Indonesia di Unpad juga yang sebagian mata kuliahnya tentang penulisan dan penerbitan. Dari sini saya mulai sadar bahwa ke depan, ilmu editing dan ilmu penulisan itu akan semakin eksis dan bisa diciptakan sebagai komoditas jasa.
Saya kini punya kesempatan pergi ke mana pun dan menulis memang sangat fleksibel beradaptasi dengan ruang dan waktu. Bahkan, modal alat yang digunakan pun boleh sangat sederhana karena hanya sebuah PC atau laptop yang bisa menjalankan program MS-Word. Bayangkan dengan MS-Word selembar tulisan Anda dalam format A4 berspasi 1,5 bisa berharga sampai Rp500 ribu per halaman, bahkan lebih.
Tahun 2014 ini saya mendapat kesempatan berkeliling delapan kota di Indonesia bersama Qbaca Telkom untuk menyebarkan semangat menulis eBook berkonten Nusantara. Tahun lalu, saya berdiam di Bontang selama hampir dua bulan untuk mengerjakan proyek penulisan buku dan foto tentang kota Bontang yang digagas PT Badak NGL. Saat menulis esai ini, saya sedang berada di Jambi untuk memberikan pelatihan penulisan buku akademis bagi dosen-dosen Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi setelah sebelumnya selama sepekan saya memberi pelatihan penulisan bisnis kepada pimpinan (level manajemen menengah) dan staf Bank Sumsel Babel untuk 90 orang (tiga angkatan).
Benar saya menikmati jalan writerpreneur ini karena lautnya masih biru dan sangat luas. Pemainnya bagaimana? Banyak, tetapi berbeda pula kelas dan fokus ranahnya (genre)--apalagi yang abal-abal juga banyak. Bisnis ini memang agak-agak mirip dengan bisnis jasa periklanan, kadang beberapa memang beririsan. Namun, saya memang fokus pada buku sebagai core compentency yang saya miliki.
Saya memang tidak berpikiran menyempitkan menulis adalah menghasilkan karya tulis (buku atau tulisan jurnalistik), lalu mengirimkan ke media dan menunggu kabar. Writerpreneur seperti saya lebih mengandalkan proaktif menawarkan jasa penulisan kepada mereka yang bukan penerbit atau media. Mereka yang membutuhkan personal branding, mereka membutuhkan pengawetan ilmu/pengalamannya, mereka yang membutuhkan pengawetan sejarah hidupnya, dan mereka yang merasa perlu menyampaikan kisah suksesnya.
Laut biru itu memang bisnis penulisan. []